Tradisi Lebaran Berkunjung ke Tetangga Hilang
Seruan pemerintah supaya lebaran di rumah saja, membuat suasana Idul Fitri 1441 H, sepi. Berbeda dengan lebaran tahun-tahun sebelumnya.
Mudik atau pulang kampung dilarang, bersilaturahmi dengan saudara dan tetangga yang menjadi tradisi lebaran juga dilarang.
"Covid-19 ini benar-benar telah merusak sendi kehidupan sosial di masyarakat," kata pengamat sosial Universitas Indonesia ( UI ) Devi Rahmawati, Minggu 24 Mei 2020.
Ia menambahkan, Idul Fitri di Indonesia merupakan ajang silaturahmi bagi masyarakat Indonesia, tidak lagi monopoli umat Islam. Tapi semua umat beragama ikut merasakan nuansa Idul Fitri tersebut.
Tapi, adanya pandemi Covid-19 di Indonesia yang telah berjalan sekitar tiga bulan ini telah mengubah perilaku masyarakat yang sebelumnya suka hidup bergotong-royong, holopis kuntul baris sekarang menjadi asosial kurang peduli terhadap sesama, saling curiga sebagai pembawa penyakit.
"Warga kampung A tidak boleh masuk kampung B. Warga Jakarta tidak boleh ke daerah lain. Sebaliknya warga provinsi lain tidak bisa melenggang seenaknya masuk Jakarta, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Faktanya kan begitu," kata Devi.
Demikian pula pada lebaran tahun ini. Umat bukan hanya dilarang salat Id di masjid, tapi bertamu pun dilarang, alasannya untuk memutus mata rantai penularan virus corona.
Diawali dengan pernyataan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang Idul Fitri tahun ini tidak menyelenggarakan open house atau gelar griya. Di jajarannya juga diminta mengikuti langkah presiden.
Pernyataan kepala negara dan wakilnya berdampak sangat luas. Tradisi berkunjung ke tetangga yang menjadi tradisi lebaran sekarang jadi hilang. Pintu rumah ditutup, bahkan ada warga pintu rumahnya ditempeli stiker bertulisan "Maaf tidak menyelenggarakan open house".
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan, open house, memungkinkan terjadinya pertemuan massa dan interaksi jarak dekat, sehingga berpeluang terjadinya penyebaran virus secara cepat. Maka, hal itu perlu dihindari.