Tracing Covid-19 di Malang Raya Dinilai Masih Lemah
Tiga daerah di Malang Raya yaitu Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang mendapatkan evaluasi dari Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan terkait penanganan Covid-19 melalui skema Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Ketiga Kepala Daerah di Malang Raya kemudian melakukan rapat koordinasi di Balai Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jatim di Jalan Kawi, Kota Malang untuk menindaklanjuti evaluasi dari Menko Marves tersebut.
Danrem 083/Bhaladhika Jaya, Kolonel Infanteri Irwan Subekti sebagai koordinator rapat tersebut mengatakan, Malang Raya dinilai masih lemah dalam hal tracing kontak erat Covid-19.
"Penekanannya ada pada tracing yang menilai Malang Raya sangat lemah. Mengacu standar dari WHO bahwa idealnya tracing ini 1:15, saat ini Malang Raya rata-rata 1:4. Inilah yang harus ditingkatkan," ujarnya, Rabu 11 Agustus 2021.
Lanjut Irwan, untuk bisa mengejar target tracing sesuai standar WHO tersebut perlu dilakukan pemberdayaan hingga unsur terkecil mulai dari Babinsa, Bhabinkamtibmas hingga puskemas untuk bisa membantu melakukan tracing.
"Tadi kami sudah bicara dengan Forkopimda di Malang Raya nanti kami memperkuat lagi unsur-unsur di hulunya. Kalau dulu kita punya kampung tangguh yang menjadi andalan, ini akan dibangkitkan lagi," katanya.
Maka dari itu kata Irwan setelah dilakukan rapat koordinasi antara tiga daerah di Malang Raya tersebut, nantinya ada sinergitas yang terbentuk untuk bisa melakukan langkah-langkah penanganan Covid-19.
"Unsur pimpinan di Malang Raya menyamakan persepsi dan menyiapkan langkah kedepan sehingga apa yang menjadi perhatian ini bisa kita selesaikan bersama," ujarnya.