Ini Penyebab Angka Positif Covid-19 di Jawa Timur masih Tinggi
Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus gencar melakukan tes masif untuk mencari kasus baru konfirmasi positif virus Corona atau Covid-19. Sampai saat ini, tercatat sudah 213.211 yang disasar oleh tim baik dari Dinas Kesehatan kabupaten dan kota maupun tim Covid Hunter Covid-19 Jatim.
"Sampai hari ini, rapid test yang dilakukan di Jatim menjadi yang tertinggi di Indonesia yaitu sebanyak 213.211. Di mana, sebanyak 198.160 test dilakukan oleh Dinkes kabupaten/kota dan 16.051 oleh tim Covid-19 Hunter Jatim," terang Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin 22 Juni 2020.
Jumlah rapid test masal ini lanjut Khofifah, juga lebih tinggi dari beberapa wilayah di Jawa. Antara lain berdasarkan data website resmi dari DKI Jakarta jumlah rapid test-nya sebanyak 198.160 dan Jawa Barat sebanyak 156.674 tes.
Karena itu, kata dia, tak salah jika angka peningkatan kasus dalam beberapa hari terakhir terus menunjukkan angka yang besar disbanding daerah lain.
"Untuk tim Covid-19 Hunter yang diterjunkan Pemprov Jatim telah melakukan testing di 19 kab/kota. Dan berhasil melakukan tes sebanyak 16.051 test dengan hasil 496 reaktif yang selanjutnya di-swab dan ditemukan 115 kasus positif," urai orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.
Khofifah memaparkan, saat ini laboratorium yang bisa melakukan pemeriksaan PCR meningkat dari 11 laboratorium rujukan menjadi 27 laboratorium rujukan. Serta, untuk pemeriksaan TCM meningkat dari 12 laboratorium menjadi 17 laboratorium. Dari itu, setiap minggunya kini Jatim bisa melakukan tes sebanyak 53.503.
Selain itu, untuk memastikan optimalisasi pemeriksaan swab Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur juga telah melatih dan mengerahkan pegawai puskesmas dan rumah sakit di 38 kabupaten dan kota. Dengan dukungan SDM yang memadai, jumlah rapid test yang masif, dan tersedianya mesin PCR maka deteksi Covid-19 di Jatim akan lebih cepat.
"Kita optimis dengan deteksi dan tracing yang lebih baik, maka penyebaran mata rantai Covid-19 di Jatim bisa segera dihentikan," pungkas mantan Menteri Sosial ini.