Pemkot Malang Akan Jadikan TPU Sukun Sebagai Museum
Pemerintah Kota Malang akan menjadikan tempat pemakaman umum (TPU), Sukun menjadi museum sejarah. Hal ini karena di komplek pemakaman Nasrani terdapat makam beberapa tokoh dunia yang berpengaruh.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dinas Perumahan dan Pemukiman, Kota Malang, Taqruni Akbar, mengungkapkan pemgubahan makam menjadi museum akan terealisasi pada 2020.
"Rencana akan terealisasi pada 2020. Kami ingin mengubah makam yang seram menjadi tempat wisata edukasi bagi masyarakat," ujar Taqruni ketika ditemui ngopibareng.id di kantornya, Senin 16 September 2019.
Taqruni menambahkan komplek makam tersebut termasuk cagar budaya sehingga perlu dikenalkan kepada generasi muda melalui pembentukan museum sejarah.
"Saat ini kita sudah mulai menggali data. Inisiator makam ini siapa? kapan mulai dibangun? dan siapa tokoh-tokoh yang dimakamkan di sini?" ujarnya.
Berdasarkan keterangan Taqruni, ada beberapa tokoh yang dimakamkan, diantaranya Dolira Chavid (Tante Dolly), Joseph Wang CDD Pendiri Hua Ind, CG Lavalette pendiri RS Lavalete, sampai Pieter A Allaris, pengikut Freemasson.
"Kalau yang Freemason ada tiga tokoh yang dimakamkan di sini. Di makam ada simbol khusus (Freemason). Kami masih gali datanya apakah mereka tokoh yang berpengaruh di tingkat internasional," katanya.
Taqruni menuturkan, ada tim khusus yang bertugas untuk melakukan penggalian data mengenai sejarah TPU Sukun dan tokoh-tokoh yang dimakamkan di sana.
"Ada tim khusus yang terdiri komunitas pegiat sejarah Kota Malang, ada juga dari akademisi sejarah dari kampus-kampus di Kota Malang ini," urainya.
Adapun konsep dari museum sejarah tersebut, kata Taqruni, nanti akan dipajang foto para tokoh yang dimakamkan beserta biografinya.
"Untuk letaknya sendiri museum tersebut bakal ditempatkan di ruang administrasi TPU Sukun seluas 6x6 meter," katanya.
Nanti, para pengunjung bisa berkeliling melihat langsung kuburan para tokoh yang dipajang di museum itu. "Kita juga akan sediakan guide-nya," katanya.
Advertisement