TPU Nasrani Sukun Sediakan Wisata Malam, Siapa Takut?
Orang melakukan perjalanan wisata biasanya mengunjungi pantai, pegunungan, museum atau tempat rekreasi lainnya. Ada juga sih, wisata yang mengunjungi makam misalnya ke makam tokoh penting seperti ke makam Proklamator Bung Karno atau wisata yang dikemas dalam wisata religi ke makam para wali. Namun, wisata religi ini pun itu pun sebatas yang dilakukan umat Islam.
Namun kini, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Nasrani, Sukun, Kota Malang, menyediakan destinasi wisata malam bagi para wisatawan yang datang. Hal ini diungkapkan oleh Kepala UPT TPU Disperkim Kota Malang, Taqruni Akbar.
Dia mengatakan ingin mengubah image kuburan di masyarakat dengan membuka diri sebagai tujuan destinasi wisata sejarah atau heritage.
Taqruni mengatakan hal ini setelah kuburan yang ada sejak zaman penjajahan Belanda dan Jepang hingga kemerdekaan Indonesia itu ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya di Kota Malang.
"Kita ingin kuburan itu jadi sesuatu yang menarik, sesuatu yang mengedukasi. Maka dari itu TPU Sukun ini membuka diri jadi destinasi pengenalan tokoh penting yang dimakamkan disini," tuturnya pada Jumat 13 Desember 2019.
Adapun tur wisata di kawasan makam seluas 12 hektar itu, kata Taqruni, dinamakan Dark Tourism, yaitu wisata malam. Dari tur wisata tersebut pengunjung akan mempelajari tentang sejarah tokoh yang ada di TPU Sukun Nasrani atau yang akrab disebut Kuburan Londo.
"Pengunjung akan diajak menggali peristiwa dari jejak data yang tertinggal, termasuk makam yang punya sejarah yang layak jadi bahan pelajaran," jelasnya.
Nantinya saat mengunjungi makam para tokoh, pengunjung akan didampingi oleh tour guide yang bertugas untuk menjelaskan sejarah tokoh tersebut.
"Supaya anak kecil hingga dewasa itu bisa menikmati. Karena disinilah kita mengenalkan pendidikan yang fundamental, mulai kehidupan di dunia sampai dunia fana ya disini, kita bisa memberikan pengertian supaya mereka meningkatkan ketaqwaannya," terang Taqruni.
Selain itu pengunjung juga akan diberikan sajian minuman gratis yaitu, kopi tulang kopi buatan UMKM UPT Sukun Nasrani yang kopinya ditanam di lahan makan.
"Yang mengelola kopi serta yang menjadi tur guide itu dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kuburan Londo di TPU Sukun Nasrani. Pokdarwis ini berada di bawah naungan Disbudpar Kota Malang," ujar Taqruni.
Ada sekitar 12 nama tokoh yang jadi prioritas dalam Dark Tourism tersebut mulai dari tokoh seperti Dolira Advonso Chavid, pendiri lokalisasi Dolly sampai tokoh freemason yaitu P.A A F Eyken, seorang dokter di era kolonial Belanda.
Taqruni berharap dengan adanya destinasi wisata heritage di TPU Sukun Nasrani bakal menjadi wisata alternatif lain di Kota Malang.
"Bukan hanya kampung-kampung tematik saja, yang dikembangkan, makam-makam ini mempunyai potensi alam yang luar biasa. Karena makam Sukun ini sebenarnya makam Internasional karena ada dari Belanda, Jepang, Perancis," tutupnya.