TPD Ganjar-Mahfud Jatim: Kenali Baik Para Calon Pemimpin Bangsa!
Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar Pranowo-Mahfud MD Jawa Timur memberikan responnya terkait hasil survei, yang menempatkan pasangan Ganjar-Mahfud MD tertinggal di Provinsi Jawa Timur.
Seperti diketahui, LSI telah melansir hasil survei terkini yang dilakukannya. Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memimpin di urutan pertama, dengan presentase 46,7 persen. Sementara, paslon Ganjar-Mahfud menyusul di angka 26,6 persen dan Anies-Muhaimin berada di posisi buncit, dengan 16,2 persen.
Direktorat Isu Strategis dan Narasi Politik TPD Ganjar-Mahfud Jatim, Ronny H. Mustamu menerangkan, hasil survei internal yang dilakukan pihaknya berbeda dengan temuan survei yang menempatkan paslon Ganjar-Mahfud tidak dalam posisi puncak di Jawa Timur.
"Kalau lihat respons dari publik, kita lihat sangat positif. Kadang-kadang ini yang membuat masyarakat agak bingung yang benar hasil survei itu atau temuan di lapangan. Biarlah nanti waktu yang akan menjawab," terang Ronny pada Sabtu 13 Januari 2024.
Menurut Mantan Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Petra Christian University ini, survei internal dari TPD Ganjar-Mahfud Jatim menunjukkan hasil yang positif bagi paslon mereka, dengan berbagai unsur pendukung, seperti kader partai pengusung serta relawan telah terjun dan menyebar.
"Jadi kami punya survei internal dan hasilnya berbeda. Semua kader partai pendukung, caleg, dan relawan, bahu-membahu serta masif melakukan kampanye dari pintu ke pintu. Sampai di sini kami merasa yakin bahwa Jawa Timur akan kami menangkan nantinya," ujarnya.
Ronny berharap masyarakat yang dapat menggunakan hak pilihnya untuk lebih mengenali dan teliti dengan calon pemimpin yang bersaing dalam gelaran Pilpres 2024 ini.
"Kami berharap para pemegang hak suara untuk bijak dalam memilih calon pemimpin bangsa ini. Jangan terjebak dengan berbagai macam informasi yang beredar. Validasi dahulu informasi tersebut dan kenali para pasangan calon yang memiliki prestasi dan rekam jejak yang berpihak kepada rakyat," tuturnya.
Ia juga berharap kepada badan penyelenggara pemilihan umum, baik KPU dan Bawaslu, untuk dapat objektif dalam menjalani tugasnya.
"Ini juga sangat penting. Kami sangat memohon badan penyelenggara pemilu, yakni KPU dan Bawaslu untuk menggunakan hati nurani dalam melakukan tugas dengan baik. karena kedua badan ini sangat riskan untuk dapat dipermainkan dan digiring," tambahnya.
Terakhir, dirinya juga meminta kepada institut-institut pendidikan untuk dapat mengeluarkan analisis-analisis yang objektif, sehingga masyarakat luas dapat mendapatkan pencerahan atas menentukan pilihan bukan berdasar isi amplop, namun juga berdasarkan hasil penelitian yang ilmiah.
"Kami juga meminta kepada teman-teman di perguruan-perguruan tinggi untuk mempublikasikan analisis-analisis yang objektif sehingga publik itu dapat pencerahan dari kalian. Kami akan berterima kasih apapun hasilnya nanti dan jangan sampai isi amplop yang menentukan nasib bangsa ini ke depannya," pungkasnya.