TP 5 Kebakaran, Alexander Tedja Konglomerat Bos Mal Viral
Penyebab kebakaran Tunjungan Plaza 5 Surabaya belum dijelaskan secara gamblang. Manajemen Pakuwon Group menduga kebakaran terjadi karena konsleting sirkuit AC yang menyuplai bioskop. Olah TKP yang dilakukan Tim Labolatorium Forensik (Labfor) Polda Jatim dan dilakukan pembersihan di setiap lantai.
Terlepas dari tragedi kebakaran tersebut, nama Alexander Tedja viral. Bos mal ini merupakan satu dari sekian banyak pengusaha properti dan mal yang berhasil menancapkan namanya sebagai salah satu orang terkaya di Tanah Air. Kekayaan itu diperoleh dari kesuksesan Pakuwon Group.
Pakuwon Group memiliki 8 pusat perbelanjaan dan kuliner di Surabaya seperti Tunjungan Plaza, Pakuwon Mall, dan sebagainya. Selain itu Pakuwon Group juga memiliki tiga mal besar di Jakarta yakni Kota Casablanka, Gandaria City, dan Blok M Plaza.
Bisnisnya itu membawa Alexander Tedja masuk dalam daftar orang terkaya. Dilansir dari Forbes 2021, kekayaan pria 76 ini setara dengan Rp 20,4 triliun. Ia termasuk ke dalam jajaran 50 orang Indonesia terkaya versi Forbes. Ia menempati peringkat ke-38. Dalam skala dunia, dirinya berada di peringkat 2141.
Profil Alexander Tedja
Mengutip laman resmi Pakuwon Jati, Alexander Tedka lahir di Medan, 22 September 1945. Ia memulai karier di bidang perfilman dengan PT ISAE Film sejak 1972, PT Pan Asiatic Film sejak 1991, dan PT Menara Mitra Cinema Corp sejak 1977. Alexander Tedja mulai merambah bisnis properti dengan mendirikan Pakuwon Jati, perusahaan pengembang real estate dan mal pada 1982.
Saat memulai Pakuwon Jati, dia membeli sebidang tanah di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya dan memulai proyek Plaza Tunjungan I. Proyek ini terus berlanjut dengan dibangunnya Plaza Tunjungan II dan III.
Pada tahun 1989, Alexander Tedja membuka PT Pakuwon Jati Tbk menjadi perusahaan publik dan berhasil menembus Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham PWON.
Semakin sukses dengan bisnis malnya, Alexander Tedja kemudian mulai merambah bisnis properti seperti Sheraton Hotel Surabaya, Kondominium, Regensi, dan Menara Mandiri yang seluruhnya mulai beroperasi pada 2002.
Tidak berhenti di Surabaya, pada 2007, Alexander Tedja memperluas bisnis propertinya ke Jakarta dengan mengakuisisi 83,3 persen saham PT Artisan Wahyu, pengembang superblok Gandaria City, Jakarta. Selanjutnya Pakuwon Group juga membangun Kota Kasablanka yang berada di daerah perluasan Rasuna Said, Kuningan, yang juga termasuk Central Business District (CBD) Jakarta dan membangun properti multifungsi di atas lahan seluas 4,2 hektar di koridor TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Tak hanya itu, melalui anak perusahaan Pakuwon Jati , PT Pakuwon Permai, dia juga dan mengembangkan superblok Supermal Pakuwon Indah, pusat belanja Royal Plaza (keduanya di Surabaya), pusat belanja Blok M Plaza, dan apartemen servis Somerset Berlian (keduanya di Jakarta).
Sejak perusahaan ini go public pada 1989, Alexander Tedja didapuk menjadi Presiden Direktur sampai tahun 1998. Hingga saat ini, Alexander Tedja menjabat sebagai Presiden Komisaris di Pakuwon Jati.