Tour de France: Pebalap Denmark Kragh Andersen Menang Lagi
Pebalap tim Sunweb Soren Kragh Andersen menjadi jawara etape ke-19 Tour de France 2020, dengan catatan waktu 3 jam 36 menit 33 detik, Jumat.
Andersen unggul 53 detik atas pebalap finis urutan kedua, Luka Mezgec, dan pebalap urutan ketiga Jasper Stuyven, pada trek datar berjarak 166,5 kilometer dari Bourg en Bresse sampai Champagnole, demikian catatan laman resmi Tour de France.
Itu merupakan kemenangan etape kedua bagi Kragh Andersen di Tour de France 2020, setelah sebelumnya pebalap Denmark itu memenangi etape ke-14.
Setelah 147 pebalap melakukan start, sejumlah pebalap termasuk pemenang etape ke-18 Michael Kwiatkowski (Ineos) mencoba melakukan break. Remi Cavagna (Deceuninck-Quick Step) melakukan laju solo pada kilometer keempat.
Kelompok pengejar berisi lima pebalap berada di belakang Cavagna, mereka adalah Guillaume Martin (Cofidis), Geoffrey Soupe (Total Direct Energie), Cyril Barthe (B&B Hotels-Vital Concept), Dylan van Baarle (Ineos), dan Max Walscheid (NTT). Namun mereka kesulitan mengejar juara sang juara time trial asal Prancis.
Martin, yang menghuni peringkat ke-12 di klasemen, menjadi pebalap pertama yang tertinggal. Semua pebalap kemudian kembali terkejar oleh peleton pada kilometer ke-45, ketika Cavagna mencatatkan keunggulan tiga menit dari peleton.
Pada separuh perjalanan, Cavagna menggenggam keunggulan 1 menit 55 detik. "Tailwind" menjadi faktor yang tidak terlalu berpengaruh, dan tim Bora-Hansgrohe serta Sunweb mengatur tempo para pebalap.
Cavagna kemudian dapat dikejar oleh Pierre Rolland (B&B Hotels-Vital Concept), Benoît Cosnefroy (AG2R-La Mondiale) dan Luke Rowe (Ineos) setelah intermediate sprint pada kilometer 177,5.
Berikut video highlights dari kanal Eurosports di Youtube, saat kemenangan Kragh Andersen pada etape 19 dari Bourg en Bresse sampai Champagnole, Jumat kemarin:
Kelompok berisi sepuluh pebalap mengejar mereka dan semua pebalap berkumpul menjadi satu dalam peleton saat balap tinggal menyisakan 36 kilometer.
Pada 30 kilometer sebelum finis, terbentuk grup lain di depan, yang terdapat Sam Bennett dan Peter Sagan. Selain keduanya, terdapat pula Rowe (Ineos), Sagan (Bora-Hansgrohe), Oliver Naesen (Ag2r-La Mondiale), Bennett dan Dries Devenyns (Deceuninck-Quick Step), Jasper Stuyven (Trek-Segafredo), Greg van Avermaet dan Matteo Trentin (CCC Team), Jack Bauer dan Luka Mezgec (Mitchelton-Scott), Nikias Arndt dan Soren Kragh Andersen (Team Sunweb).
Trentin menjadi pebalap pertama yang berusaha melakukan "attack" dari grup terdepan. Tidak lama kemudian ia dapat dikejar, Kragh Andersen melakukan solo riding dengan 16 kilometer tersisa. Stuyven berusaha memangkas jarak dengan Kragh Andersen, namun pebalap Denmark itu tetap mampu mempertahankan keunggulan di atas para pesaingnya untuk melintasi garis finis paling awal. (ant/rtr)
Kelompok berisi sepuluh pebalap mengejar mereka dan semua pebalap berkumpul menjadi satu dalam peleton saat balap tinggal menyisakan 36 kilometer.
Pada 30 kilometer sebelum finis, terbentuk grup lain di depan, yang terdapat Sam Bennett dan Peter Sagan. Selain keduanya, terdapat pula Rowe (Ineos), Sagan (Bora-Hansgrohe), Oliver Naesen (Ag2r-La Mondiale), Bennett dan Dries Devenyns (Deceuninck-Quick Step), Jasper Stuyven (Trek-Segafredo), Greg van Avermaet dan Matteo Trentin (CCC Team), Jack Bauer dan Luka Mezgec (Mitchelton-Scott), Nikias Arndt dan Soren Kragh Andersen (Team Sunweb).
Trentin menjadi pebalap pertama yang berusaha melakukan "attack" dari grup terdepan. Tidak lama kemudian ia dapat dikejar, Kragh Andersen melakukan solo riding dengan 16 kilometer tersisa. Stuyven berusaha memangkas jarak dengan Kragh Andersen, namun pebalap Denmark itu tetap mampu mempertahankan keunggulan di atas para pesaingnya untuk melintasi garis finis paling awal. (ant/rtr)