Tottenham Pecat Conte, Stellini Ditunjuk Sebagai Caretaker
Tottenham Hotspur dan Antonio Conte sepakat untuk berpisah. Guna mengisi kekosongan, manajemen Spurs menugaskan asisten Conte, Cristian Stellini, sebagai caretaker hingga akhir musim.
Pelatih asal Italia itu membimbing Spurs finis empat besar musim lalu. Di musim ini, mereka saat ini menempati posisi keempat di klasemen sementara Premier League. Hanya saja, posisi Tottenham rawan tergusur karena telah memainkan dua pertandingan lebih banyak dari mayoritas rival mereka.
Akhir pekan lalu, mereka seharusnya bisa merangsek di tempat ketiga. Sayang, mereka membuang keunggulan dua gol melawan tim papan bawah Southampton. Hasil ini pula yang kemudian memicu kemarahan Conte. Ia pun mengumpat semua elemen tim itu seusai pertandingan.
Mantan manajer Chelsea dan Inter itu mengecam para pemainnya, menuduh mereka 'egois' dan kurang berjuang. Conte juga mengumpat budaya klub setelah gagal memenangkan trofi dalam 15 tahun terakhir.
Meskipun Conte merujuk presiden klub dalam kata-kata kasarnya, dia diyakini telah mengklarifikasi kepada Daniel Levy dan dewan direksi bahwa komentarnya secara eksklusif ditujukan kepada para pemain, meskipun itu tidak menghindarkan dirinya harus angkat kaki pada Minggu, 26 Maret 2023 malam waktu setempat.
Untuk mengisi kekosongan posisi tersebut, manajemen Spurs menunjuk asisten Conte, Stellini sebagai caretaker untuk sisa musim ini, dengan tidak ada pengganti permanen yang diharapkan segera ditunjuk.
“Kami dapat mengumumkan bahwa pelatih kepala Antonio Conte telah meninggalkan klub dengan kesepakatan bersama. Kami mencapai kualifikasi Liga Champions di musim pertama Antonio di klub. Kami berterima kasih kepada Antonio atas kontribusinya dan mendoakan yang terbaik untuk masa depannya,” bunyi pernyataan resmi Tottenham.
“Cristian Stellini akan menjadi penanggungjawab sementara sampai akhir musim ini, bersama Ryan Mason sebagai asisten pelatih kepala.”
“Kami memiliki 10 pertandingan Premier League tersisa, dan kami harus berjuang untuk zona Liga Champions. Kita semua perlu bersatu. Setiap orang harus melangkah maju untuk memastikan penyelesaian setinggi mungkin bagi klub kita dan pendukung setia yang luar biasa,” tambah Presiden klub Daniel Levy.
Sejumlah skuat Tottenham diyakini marah dengan komentar Conte setelah kekalahan tersebut, sementara ada keraguan yang berkembang atas gaya permainan tim, baik di ruang ganti maupun di kalangan penggemar.
Taktik Conte yang reaktif dan menyerang balik bertentangan dengan sepak bola mengalir bebas yang dikenal Spurs. Keraguan semaskin kuat setelah mereka tersingkir di sejumlah perebutan trofi, khususnya di Liga Champions menyusul kekalahan dari AC Milan di babak 16 besar.
Stellini akan memiliki 10 pertandingan sisa, dengan Spurs masih dalam perebutan finis di empat besar. Pertandingan pertamanya sebagai penanggung jawab akan berlangsung di Goodison Park melawan Everton pada Selasa 4 April, diikuti dengan pertandingan kandang melawan Brighton sepekan kemudian.