Totalitas Melaksanakan Ketaatan, Orang-orang yang Bahagia
Melaksanakan ketaatan, serta memilih dan menetapi kebenaran adalah perkara yang tidak ringan, karena pada umumnya dibenci oleh hawa nafsu. Oleh karena itu, bersabar dan meninggalkan berkeluh kesah dalam menjalankan ketaatan adalah perkara yang mutlak dibutuhkan.
Sabar dalam menjalankan ketaatan terbagi menjadi tiga bagian. Pertama, kesabaran sebelum melakukan ketaatan. Kedua, kesabaran ketika sedang melaksanakan ketaatan. Ketiga, kesabaran setelah selesai melaksanakan ketaatan.
Sebelum melakukan ketaatan, penting untuk memurnikan niat. Ini karena Allah hanya menerima ketaatan yang dibarengi niat yang benar saja. Di sinilah pentingnya kesabaran untuk senantiasa berusaha membuang segala lintasan pemikiran yang buruk dan godaan-godaan duniawi ketika hendak melaksanakan ketaatan.
Mari kita perhatikan pesan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (SAW) dalam haditsnya.
لَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ تَعَالَى مِنْ صَلَاةِ الْغَدَاةِ، حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ : أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتِقَ أَرْبَعَةً مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ
"Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikrullah Ta'ala mulai dari (waktu) sholat shubuh hingga terbit matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak dari putra Nabi Isma'il."
(HR. Abu Dawud).
ORANG-ORANG YANG BAHAGIA
Ibnu Qudamah pernah ditanya :
“Siapakah sebenarnya orang yang paling berbahagia itu ?”
Ia menjawab :
“Orang yang bahagia sebenarnya adalah orang yang apabila nafasnya berhenti, pahalanya tetap mengalir”.
Allah tidak hanya mencatat amal perbuatan yang kita lakukan, namun Allah juga mencatat semua pengaruh dari perilaku dan perbuatan kita.
إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآَثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ
“Sesungguhnya Kami yang menghidupkan orang mati, Kami catat semua yang telah mereka lakukan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan semuanya kami kumpulkan dalam kitab ( catatan amal ) yang nyata”.
( Q. S. Yaasin : 12 )
Para penghuni kubur tergadai di kuburan mereka, terputus dari amalan shalih, dan menunggu hari hisab yang tidak diketahui hasilnya. Mereka berada dalam kesepian, hanya ditemani amalnya ketika di dunia. Dalam suasana demikian, ada beberapa orang yang kebaikannya terus mengalir.
Jasad mereka bersemayam dengan tenang di alam kubur, Namun balasan pahala mereka tidak berhenti.
*Pahala mereka terus berdatangan, padahal mereka terdiam dalam kuburnya, menunggu datangnya hari akhir atau hari Kiamat*
*Sungguh masa pensiun yang sangat indah, yang tidak bisa terbeli dengan uang atau dengan dunia seisinya.*
*Siapa yang mengajak ke jalan petunjuk, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun.*
*Sebaliknya siapa yang mengajak kepada kesesatan maka dia mendapat dosa seperti dosa orang yang mengamalkannya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.*
( H. R. Muslim : 2674 )
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, selalu menebar benih kebajikan, bahagia di dunia bahagia di akhirat.
Aamiin....!!!
Semoga Bermanfaat.