Habis Kontrak, Total 8.188 Pekerja Migran Pulang ke Jawa Timur
Pemerintah Provinsi (Pemprov) mencatat, total sudah ada 8.188 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang ke Jawa Timur (Jatim). Dari jumlah tersebut, 369 orang masih menjalani karantina.
Sejak dimulainya karantina 28 April 2021 lalu, hingga Kamis, 13 Mei 2021, tecatat sudah ada 76 PMI yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, PMI yang sudah habis masa kontrak kerjanya, tidak boleh dibiarkan tinggal lebih lama di negara tempat mereka bekerja.
“Karena, urusan kepulangan dan pengkarantinaan telah menjadi tugas Pemprov Jatim,” kata Khofifah, Jumat, 14 Mei 2021.
Oleh karena itu, kata Khofifah, bagi PMI yang baru pulang langsung dibawa ke Asrama Haji Sukolilo. Di sana, mereka akan menjalin karantina dan swab. Jika positif, dirujuk ke Rumah Sakit Lapangan, Indrapura.
"Saat datang di sini, diswab jika hasilnya negatif dapat dijemput daerahnya dan pulang untuk dilanjutkan karantina lokal tiga hari,” jelasnya.
Di darahnya masing-masing, para PMI tersebut akan menjalani swab kedua, diikuti dengan PPKM Mikro selama 14 hari. Hal ini berlaku baik bagi PMI asal Jatim maupun Provinsi luar Jatim.
Khofifah mengungkapkan, sistem karantina tersebut untuk mememinimalisir resiko penyebaran Covid-19 dari luar negeri. Dan PMI yang pulang ke kampung halaman, bisa tenang berkumpul dengan keluarga.
"Pengkarantinaan ini merupakan usaha untuk memastikan bahwa para pekerja migran dan keluarga mereka tetap aman dan terjaga dari penyebaran Covid-19,” ucapnya.
Di sisi lain, Khofifah sendiri telah mengunjungi para PMI yang telah menjalani karantina di Asrama Haji Sukolilo, saat perayaan Idul Fitri 1442 Hijriyah, pada Kamis, 13 Mei 2021.
Selain menyapa para PMI, petugas dan relawan, Khofifah juga turut membawakan mereka makanan khas lebaran diantaranya seperti Ketupat Sayur dan Lepet juga kurma.
“Mari kita merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah bersama. Mohon maaf lahir dan batin," kata dia.
Advertisement