PT SIER Setor Deviden Rp 16,59 Miliar ke Pemkot Surabaya, Torehkan Kinerja Bagus
PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) mencatatkan kinerja keuangan yang membanggakan sepanjang tahun 2024. Capaian tersebut diacungi jempol oleh Komisi B DPRD Kota Surabaya.
Dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi B DPRD Surabaya, Direktur Utama PT SIER Didik Prasetiyono, menjelaskan, deviden yang telah diserahkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pada tahun 2024 mencapai angka Rp 16,59 miliar, atau sekitar 25 persen deviden yang dibagi dari keuntungan perusahaan.
Angka tersebut juga diklaim sebagai deviden terbesar yang pernah disalurkan kepada Pemerintah Kota Surabaya, dalam sejarah berdirinya PT SIER.
"Tahun ini deviden yang kami setorkan ke Pemkot Surabaya mencapai Rp 16,59 miliar, yang merupakan kontribusi terbesar sejak SIER berdiri. Kinerja keuangan perusahaan menunjukkan tren positif, dan tahun depan, setelah audit selesai, kami memproyeksikan peningkatan sekitar 10 persen dibanding tahun ini," ungkap Didik, Rabu 11 Desember 2024.
Didik menjelaskan, meroketnya performa PT SIER tersebut didukung oleh strategi pengelolaan yang fokus pada efisiensi biaya, peningkatan produktivitas kawasan industri, serta diversifikasi layanan kepada para tenant.
"Kinerja yang meningkat ini tidak hanya menunjukkan keberhasilan internal, tetapi juga komitmen kami untuk terus berkontribusi secara maksimal terhadap pembangunan Kota Surabaya," tambah Didik.
Atas capaian tersebut, DPRD Kota Surabaya memberikan apresiasinya. Bahkan, Komisi B meminta PT SIER untuk mengelola aset-aset milik Pemkot Surabaya agar bisa lebih bermanfaat secara maksimal.
Beberapa aset pemerintah kota yang selama ini tidak terurus dengan baik diusulkan oleh Komisi B untuk dioptimalkan oleh PT SIER. Seperti, bekas gedung PT Iglas Indonesia yang terletak di Jalan Ngagel dan SPBU Marmoyo milik Pertamina. Menjawab permintaan tersebut, Didik menegaskan kesiapan PT SIER untuk menjalankan arahan selanjutnya dari Pemkot Surabaya.
"Kami siap mengelola aset-aset tersebut dengan pendekatan yang profesional dan inovatif. Misalnya, untuk eks-IGLAS, kami melihat potensi besar untuk mengembangkan kawasan tersebut menjadi pusat ekonomi kreatif yang mendukung UMKM lokal," jelas Didik.
Tidak hanya itu, PT SIER juga melihat peluang optimalisasi pada aset-aset milik pemerintah kota lainnya, seperti Lapangan Golf Ahmad Yani dan Hotel Singgasana sebagai destinasi rekreasi dan bisnis yang strategis di pusat Kota Surabaya. "Jika aset ini dikelola dengan baik, dampaknya tidak hanya akan dirasakan oleh masyarakat sekitar, tetapi juga berkontribusi signifikan pada pendapatan asli daerah (PAD)," tutupnya.
Dengan pencapaian deviden terbesar dalam sejarah perusahaan, PT SIER menunjukkan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan PAD Kota Surabaya. Sinergi antara PT SIER dan Pemkot Surabaya diharapkan akan semakin kuat dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.