Torch Relay Kisruh, Jurnalis Jatuh Sampai Berdarah
Torch relay Asian Games 2018 di Jakarta Timur yang berlangsung pada Rabu 15 Agustus pagi tadi berlangsung tidak kondusif. Sempat terjadi kericuhan antara awak media dan tim pengamanan INASGOC. Salah satu awak media juga dilaporkan terluka karena kejadian tersebut.
Ditemui langsung di lapangan, fotografer Netralnews.com Anwar mengaku terjadi dorong-mendorong yang mengakibatkan dirinya terjatuh karena tertimpa fotografer lain. Pelipis kanan Anwar juga robek.
"Dorong-dorongan sama yang ngawal obor Asian Games. Gua jatuh. Kalo nggak didorong, nggak akan kayak gitu," terangnya saat ditemui di TMII, Jakarta Timur, Rabu 15 Agustus.
Anhar menjelaskan, kejadian itu berlangsung di depan pintu masuk Taman Mini Indonesia Indah TMII. Saat sedang memotret kirab obor yang hendak memasuki TMII, tiba-tiba seorang fotografer lain yang berada di depannya didorong oleh petugas pengawal kirab obor.
Hal tersebut membuat Anwar yang berada di belakangnya terjatuh dan tertimpa fotografer tersebut. Lensa kamera fotografer yang didorong petugas kemudian menghantam pelipis kanannya.
"Kasar. Setahu saya kita bebas ambil gambar," terangnya.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Jakarta Timur M. Anhar merasa prihatin atas kejadian tersebut. Dirinya menyatakan akan melakukan perbaikan sehingga semua pihak dapat merasa aman dan nyaman selama torch relay berlangsung hari ini.
"Kami akan perbaiki. Nggak ada dibatasi, nggak ada pembatasan. Silahkan saja, kita open kok. Saya turut prihatin," tandasnya.
Kasus semacam ini sebenarnya bukan sekali ini saja terjadi. Sebelumnya, torch relay yang digelar di Jambi juga mengalami kejadian serupa. Suci Annisa, jurnalis Kompas TV Jambi. Pada Jumat 3 Agustus lalu juga mengalami kekerasan saat meliput arakan api obor Asian Games.
Kekerasan terhadap jurnalis perempuan itu terjadi kawasan lampu merah Simpang Empat Museum Siginjai, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Suci Annisa yang sedang melaksanakan tugas jurnalistik, dipukul di bagian ulu hati secara tiba-tiba, hingga dia mengerang kesakitan.
Pemukulan terhadap Suci Annisa yang merupakan ibu dari tiga anak itu terjadi saat dia sedang mengambil gambar tepat dibelakang oknum yang memukulnya itu. Saat oknum itu mendekatinya, langsunglah mendaratkan pukulan keras tepat di perutnya.
Informasi yang dihimpun Suci Annisa bingung mengapa dia dipukul. Padahal dia meliput kegiatan ini dari pagi sampai harus berlari-lari dari satu titik ke titik lainnya. Dia sudah meminta kepada oknum petugas agar jangan main kasar, dan telah mengatakan kepada oknum itu bahwa dia jurnalis. Tapi petugas itu menyebut tidak peduli dengan status Suci Annisa.
Penuturan Suci Annisa, hanya satu orang dari pasukan pengamanan api obor asian games itu yang berlaku kasar kepadanya. Setelah kejadian itu, oknum yang memukulnya langsung ditarik oleh rekan-rekannya sesama pengamanan.
Tak hanya pemukulan, ada juga oknum pengamanan yang melakukan dorongan ke fotografer Tribun Jambi, Aldino, yang membuatnya hampir terjatuh. Tindakan ini menyebabkan Aldino hampir jutuh beserta kamera yang dipegangnya.
"AJI Kota Jambi mengecam keras tindakan kekerasan dan premanisme yang dilakukan oknum pasukan pengamanan api obor Asian Games terhadap Suci Annisa," kata Ketua AJI Kota Jambi, M Ramond EPU, Sabtu 4 Agustus lalu. (amr)
Advertisement