Topi Renang Alice Dearing Berambut Afro Dilarang di Olimpiade
Atlet renang Inggris Alice Dearing mendapat kabar tak terduga. Jelang penampilan perdananya di Olimpiade Tokyo 2020, pada nomor renang marathon 10 km, Rabu 5 Agustus mendatang, topi renang khusus rambut afro yang biasa dipakainya dilarang di Olimpiade Tokyo 2020 karena tak sesuai standar Federasi Renang Internasional atau FINA.
Associated Press (AP) mengabarkan, Soul Cap, brand topi renang yang produknya dipakai Alice Dearing, sebenarnya sudah mendaftarkan kelayakan topi tersebut kepada FINA tahun lalu. Namun, FINA menolaknya dengan alasan bahwa produk tersebut 'tak mengikuti kontur alami kepala atlet'. Topi tersebut dianggap berpotensi mengakselerasi kecepatan atlet secara tak alami dengan 'mendistraksi arus air'.
Sebagai perempuan keturunan Ghana, Alice Dearing dikaruniai rambut alami khas Afro yang keriting dan megar. Topi renang biasa yang beredar di pasaran tak muat untuk kepala dengan rambut sepertinya. Oleh karena itu, perempuan berkulit hitam pertama asal Inggris yang berlaga di cabang olahraga (cabor) renang Olimpiade itu harus mengenakan topi renang yang memang khusus didesain untuk model rambut bervolume, kepang dan gimbal.
Isu Rasialisme
Isu rasialisme lantas disebut-sebut berada di balik pelarangan topi tersebut. Hujatan dan kritikan muncul dari komunitas perenang kulit hitam. Dikabarkan Daily Mail, mereka menyebutnya sebagai bentuk diskriminasi dan salah satu contoh betapa 'putihnya dunia renang.' Sebuah petisi di Change.org untuk menanggapi isu tersebut sudah diluncurkan.
Atas kontroversi yang timbul, FINA mengatakan akan mencoba mengevaluasi regulasi terkait topi renang tersebut. Dalam pernyataan resminya, organisasi yang berbasis di Swiss itu memahami pentingnya inklusivitas di dunia renang internasional dan memastikan semua atlet dapat memakai pakaian renang yang sesuai selama tidak mengganggu sportivitas.
Pendiri Soul Cap, Toks Ahmed-Salawudeen dan Michael Chapman, menanggapi kontroversi ini dengan optimisme. "Kami tak melihat ini sebagai kemunduran, tapi sebuah kesempatan untuk berdialog agar terjadi perubahan besar di dunia renang," kicau mereka di Twitter.
Alice Dearing Melawan Diskriminasi Perenang Kulit Hitam
Alice Dearing sendiri secara pribadi belum angkat bicara soal pelarangan topi renangnya. Namun pada 2019, perempuan 24 tahun ini sempat mengungkapkan alasan Inggris kekurangan atlet renang perempuan berkulit hitam.
"Aku ingat betul ada perempuan berkulit hitam yang bilang saat latihan bahwa rambut menjadi penyebab tak perempuan kulit hitam tak mau jadi atlet renang. Waktu itu aku baru berusia 12-13 tahun, dan sekarang aku baru memahaminya," kata Alice Dearing seperti dikutip BBC.
Dalam sebuah wawancara dengan Guardian, Alice Dearing mengaku pernah mengalami perlakuan diskriminasi karena rasnya dari seorang pelatih dari tim lawan. Prihatin dengan diskriminasi yang dialami atlet keturunan Afrika di Inggris, Alice Dearing lantas mendirikan Black Swimming Association. Lembaga ini juga dibentuk untuk mendukung para atlet yang terdampak pandemi Covid-19.
Februari lalu, Alice Dearing juga ditunjuk sebagai brand ambassador Soul Cap. Ia merasa bangga karena dapat mewakili merek yang sangat menaruh perhatian pada isu di kalangan komunitas kulit hitam sekaligus 'mematahkan mitos tentang peralatan renang yang tidak bisa inklusif'.