Tombo Pengen, Warga Tak Takut Makan Cingur di Festival Rujak Uleg
Ratusan masyarakat tumpek blek di Festival Rujak Uleg. Warga tak hanya datang dari Surabaya saja. Ngopibareng.id sempat bertemu warga Gresik, Sidoarjo dan lainnya yang sengaja datang ke Kota Pahlawan. Mereka ngidam makan cingur di Festival Rujak Uleg yang digelar di kawasan Kya-Kya, Kembang Jepun, Surabaya, Minggu, 22 Mei 2022.
Rujak uleg ini isinya, rujak dengan bumbu petis dicampur cabai, kacang goreng, parutan pisang kluthuk (anak buah pisang yang masih hijau). Isi rujaknya campuran sayur, buah, dan 'gongnya' adalah cingur alias mulut sapi.
Di tengah wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) yang menyerang hewan sapi, toh tak menyurutkan antusias warga berebut rajikan rujak uleg. Mereka berebut rujak uleg di panggung utama. Rujak uleg tersebut merupakan hasil ulegan bersama Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan para pejabat yang turut menyemarakkan rangkaian HUT ke-729 Surabaya.
Dari pantauan Ngopibareng.id, masyarakat membawa kantong plastik, piring hingga kertas minyak untuk tempat rujak uleg. Ada pula yang memilih memakannya langsung dari cobek.
Salah satu pengunjung festival yang berjasil mencoba rujak uleg, Sunarmi mengatakan, rasa rujaknya enak tapi sedikit kurang pedas. "Enak, tapi kurang pedas," ujarnya.
Saat ditanya mengenai wabah penyakit mulut dan kuku yang sedang 'menghantui' para peternak sapi, Sunarmi mengaku pun tak ambil pusing. "Ndak papa, Bismillah tadi saya juga makan cingur yang ada di rujak satu," katanya.
Perempuan asal Gresik ini mengungkapkan, dirinya beserta rombongan keluarganya sengaja datang untuk melihat Festival Rujak Uleg. "Saya dari Gresik ke sini memang ingin lihat dan pengen nyoba rujaknya juga. Nyoba sedikit saja mbak, buat tombo kepingin," imbuh ibu dua anak ini.
Terlihat ratusan peserta dari berbagai instansi di Surabaya yang ikut meramaikan acara. Mereka sudah siap menguleg rujak sejak pukul 18.00 WIB. Peserta menguleg rujak dengan mengenakan berbagai kostum, dari superhero, baju adat dan busana khas lainnya.
Advertisement