Massa Datangi KPU Kediri Tolak Skenario Tunggal Pilbub Kediri
Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Penegak Demokrasi Kediri Djayanti, Senin, 9 Maret 2020, mendatangi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri di jalan Pamenang Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri.
Dengan mengendarai kendaraan roda dua dan satu mobil pick up terbuka, tiba di depan kantor KPU mereka berorasi menolak skenario calon bupati tunggal.
Mereka juga membentangkan poster dan spanduk bertuliskan "Gagalkan Skenario Calon Tunggal", dan lain-lain. Bahkan, salah satu peserta aksi ada yang membakar dupa dan menyebar bunga tujuh rupa di depan pintu gerbang KPU.
Aksi massa itu ditemui Ketua KPU Kabupaten Kediri, Ninik Sunarmi didamping dua anggota komisioner KPU. Namun mereka menolak ditemui di luar. Mereka minta pertemuan dialog di dalam ruang kantor KPU.
Namun KPU tidak mengabulkan permintaan dialog di dalam gedung. Tiba-tiba, salah satu perwakilan pengunjuk rasa emosi dan spontan membanting mic di hadapan sejumlah komisioner KPU.
Ketua dan anggota komisioner KPU memilih mundur untuk masuk kembali ke kantor. Namun tidak lama berselang , perwakilan pengunjuk rasa akhirnya diijinkan untuk masuk ke dalam.
Salah satu perwakilan dari pengunjuk rasa, Khoirul Anam mengatakan, semua elemen baik dari DPRD, Bawaslu, KPU dan partai memiliki tujuan yang sama agar menolak calon tunggal dalam Pemilihan bupati dan wakil bupati.
"Kami dari aliansi penegak demokrasi Kediri Djayanti, minta KPU, DPRD, Bawaslu, dan partai agar menolak calon tunggal. Ini bukan wacana, tapi apa yang diberitakan media merupakan fakta bahwa Pilbub Kediri akan diskenario calon tunggal," katanya.
Sementara itu, salah satu anggota Komisioner KPU Kabupaten Kediri, Wisnu Wardana menjelaskan, menerima tuntutan massa. KPU tetap berkomitmen sesuai dengan sumpah jabatan yang diemban.
"Kami, KPU berkomitmen sesuai sumpah kami. KPU penegak demonrasi. KPU akan mengawal demokrasi dengan sebaik-baiknya. Artinya kami punya target indeks demokrasi meningkat dan partisipasi meningkat," kata Wisnu Wardana.
Terkait tuntutan massa, Wisnu Wardana menjelaskan, selama ini KPU melakukan kegiatan sosialisasi dengan mempersiapkan lebih dari satu calon. Selama ini sudah ada 3 calon perseorangan dan 3 diusung partai.
"Sampai hari ini belum dibuka pendaftaran untuk paslon yang diusung partai. Untuk paslon independen sudah ditutup pada 23 Febuari 2020 lalu. Artinya masih bisa dan mungkin terjadi paslon lebih dari satu," katanya.
Aksi massa ini berjalan kondusif. Sekitar 125 personel kepolisian disiagakan di depan pintu gerbang KPU Kabupaten Kediri. Dan mereka membubarkan diri, setelah semua aspirasinya ditampung KPU.