Tolak Sistem Proporsional Tertutup, Demokrat: Demokrasi Dirampas
Partai Demokrat kembali menegaskan soal penolakan sistem proporsional tertutup yang kini kembali memanas. Partai berlambang Bintang Mercy besutan mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini tetap menolak pelaksanaan Pemilu dengan sistem proporsional tertutup.
“Tegas Partai Demokrat menolak sistem proporsional tertutup,” tegas Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini pada pidato awal tahun Kamis 12 Januari 2023 ini.
Menurut AHY, para pemimpin dari 8 partai politik berkumpul untuk membahas isu ini pada Senin 9 Januari 2023. Sedangkan 8 partai yaitu, Partai Golkar, Gerindra, Partai Demokrat, PKS, PAN, PPP, PKB dan Partai Nasdem.
Sebenarnya, lanjut AHY, Partai Demokrat sejak awal menolak dengan tegas wacana sistem Pemilu proporsional tertutup. “Sekali lagi, kami menolak sistem Pemilu proporsional tertutup,” ujarnya.
Dikatakan AHY, Partai Demokrat punya dua alasan kenapa menolaknya. Pertama, jangan sampai ada hak rakyat dalam kehidupan demokrasi ini yang dirampas. Jika terjadi sistem Pemilu Tertutup, maka rakyat tidak bisa memilih secara langsung wakil wakil rakyatnya. “Padahal kita ingin semua menggunakan haknya, dan tidak seperti membeli kucing dalam karung,” tegasnya.
Partai Demokrat berharap, pada saatnya para wakil rakyat dan pemimpin yang terpilih, benar-benar bisa membawa perubahan dan perbaikan.
Kedua, secara internal, partai politik juga perlu menjaga semangat yang tinggi dari seluruh kadernya. Dengan sistem Pemilu proporsional terbuka, tentu kita berharap setiap kader partai politik juga punya ruang dan peluang yang adil.
“Jangan sampai mereka yang berjibaku, berusaha, dan berjuang untuk mendapatkan suara, kemudian rontok semangatnya karena sistem yang berubah secara tiba-tiba,” tegasnya.
Atas dua alasan tadi, menurut AHY, pihaknya berharap sistem proporsional terbuka bisa tetap dijalankan sesuai dengan undang-undang yang berlaku hari ini.
“Permasalahan yang kita hadapi saat ini adalah ujian nyata bagi kita semua, untuk memegang teguh komitmen berdemokrasi,” imbuh cucu dari Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) (alm) Sarwo Edhie Wibowo ini.