Tolak Pengesahan Kemenangan Joe Biden, Massa Trump Rusuh
Pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengepung Gedung Capitol saat Kongres pengesahan kemenangan Joe Biden pada Pilpres AS, Kamis 7 Januari 2021 waktu Indonesia.
Begitu Wakil Presiden Mike Pence menolak permintaan Donald Trump untuk membatalkan kekalahannya dari Joe Biden dari pemilihan 3 November 2020, massa menyerbu gedung parlemen.
Sidang terpaksa dihentikan sementara lantaran massa ricuh. Mereka nekat melewati barikade polisi dan mencoba masuk ke Gedung Capitol. Senat dan DPR pun dievakuasi dari ruangan sidang karena massa melempari gedung dan aksi ricuh. Akibatnya, kaca-kaca gedung pun pecah.
Kepala Departemen Kepolisian Metropolitan, Washington DC, Ropert Contee mengatakan sebanyak 13 orang ditangkap pada protes ricuh. Mereka yang ditangkap adalah perusuh.
"Kami melihat 13 penangkapan, saya harus menambahkan catatan yang sangat penting di sini bahwa tidak ada penangkapan terhadap warga DC, semua individu yang ditangkap semua dari luar, luardaerah," kata Contee.
Beberapa petugas sedang dirawat karena cedera dan pihak berwenang telah menyita beberapa senjata saat kerusuhan terjadi di luar Capitol AS.
"Kami mendapat laporan bahwa ada beberapa petugas MPD yang terluka. Tetapi para perwira ini cenderung dan masih terlibat dalam perjuangan untuk mendapatkan kembali kendali atas Capitol meskipun mereka terluka. Mereka masih bekerja dan bekerja sangat keras untuk menguasai kembali gedung Capitol," terang Contee.
Joe Biden memenangkan pemilihan dengan selisih 306-232 suara di Electoral College negara bagian dan dengan lebih dari 7 juta suara dalam pemilihan umum nasional, tetapi Trump terus mengklaim tanpa bukti ada penipuan yang meluas dan bahwa dialah pemenangnya.