Tolak Karantina, Dorna Ancam Tak Ikut Balapan di Indonesia
Bos Dorna, Carmelo Ezpeleta menegaskan pihaknya tak akan berangkat ke tempat balapan, jika negara tersebut mewajibkan karantina bagi pengunjung dari luar negeri, selama 14 hari akibat pandemi.
Pernyataan Carmelo dikeluarkan pada 13 Januari 2022 lalu. Boikot ini juga ditujukan pada Indonesia, Malaysia, atau negara lain yang menerapkan karantina tanpa kecuali.
“Kami tidak akan menerima sistem karantina. Jika mereka (negara peserta dan tuan rumah) menerapkan karantina wajib 14 hari, kami secara tegas tak akan pergi ke sana,” kata Carmelo dalam keterangan resminya, dikutip dari di GPone.com, Jumat 21 Januari 2022.
Ia bahkan meminta tuan rumah penyelenggaraan MotoGP 2022 untuk tak menerapkan karantina, melainkan meminta persyaratan yang lebih mudah dan masuk akal. Seperti sertifikat wajib vaksin dan tes PCR terbaru bagi semua orang yang terlibat dalam gelaran seluruh series MotoGP.
Penegasan itu menurutnya adalah sikap yang harus diambil Dorna. Mereka mengaku tak masalah jika tak hadir dalam 1 atau 2 seri di musim 2022. Sebab baginya, minimal Dorna harus menyelesaikan 19 seri balapan sesuai kontrak mereka.
“Tujuan kami jelas, jika ada batasan, minimal kami bisa menyelenggarakan 19 kali balapan di musim 2022 sesuai kontrak. Dan itu limitnya. Jadi kami tak mau jika ada karantina di manapun itu. Semisal di WSBK Indonesia, kami menggunakan cara itu dan gelaran sukses,” katanya.
Meski begitu, Dorna juga melakukan upaya menemukan model balapan yang aman bagi kesehatan dan keselamatan tim MotoGP 2022. Salah satu arena uji coba adalah dengan tes balapan di Malaysia dan Indonesia pada Februari mendatang.
“Tes di Sepang dan Mandalika adalah gladi resik bagi turnamen musim ini. Jika hasilnya tak memuaskan, kami akan lakukan cara yang paling aman untuk seluruh seri tahun ini. Kemungkinan jika sudah mentok, kami akan menggunakan cara travel bubble seperti musim lalu,” imbuhnya.