Tol Sumo Beroperasi, Tak Otomatis Urai Kemacetan Arah Mojokerto
Pengusaha angkutan logistik Jawa Timur menyebut jika pengoperasian Tol Surabaya Mojokerto tak serta merta menghilangkan kemacetan di sekitar Mojokerto. Pun demikian juga dengan arus kelancaran barang. Tak ada jaminan jika arus logistik akan menjadi semakin lancar, pasca beroperasinya Tol Surabaya-Mojokerto.
Hal ini disebabkan karena jalur tol yang melingkar dianggap lebih jauh dibandingkan melewati jalan biasa. Akibatnya konsumsi BBM
pun dianggap semakin boros dan lebih memakan waktu dibanding lewat jalan biasa.
"Rata-rata, pengusaha transportasi menerapkan sistim borongan kepada sopir. Sehingga terserah mereka bagaimana mengelola uang itu untuk operasional. Termasuk untuk solar," kata Ayub salah satu pengusaha transportasi logistik, saat dihubungi ngopibareng.id, Kamis 21 Desember 2017.
Dia mencontohkan jalur tol Surabaya-Pandaan. Meski sudah lama beroperasi, namun hingga kini masih sepi. Para sopir truk justru
masih memilih jalur biasa. Jika lewat tol Pandaan, menurut mereka dianggap lebih jauh sehingga makan waktu dan solar.
"Perubahan mindset pada para sopir ini yang harus dilakukan. Sebenarnya, lewat jalan biasa memang lebih pendek, tapi macet. Justru jalan macet ini yang lebih membuat solar boros," kata Ayub.
Presiden Joko Widodo dua hari yang lalu meresmikan tol Surabaya-Mojokerto atau yang biasa disingkat tol Sumo. Dengan beroperasinya tol Sumo ini, Presiden berharap jika arus logistik barang bisa menjadi lancar. Apalagi tol Surabaya-Mojokerto ini melewati daerah-daerah pusat industri di Jawa Timur, seperti Surabaya, Gresik dan Mojokerto. (amr)
Advertisement