Tokopedia Dihack, Akun Twitter ini Mengaku Beli 15 Juta Data User
Tokopedia mengaku sedang mengalami pencurian data pengguna. Peretas mengklaim memiliki 91 juta data pengguna hasil hack sejak Maret 2020. Terbaru, akun di Twitter membuat utas tentang pengalamannya membeli data user pada peretas, sekaligus memeriksa kevalidan data yang dibelinya.
Akun Twitter Nal D di @ronaldips membuat utas berjudul Actor Leaked The Database of Tokopedia Thread". Utas yang dibagikan sejak kemarin itu diali dengan informasi tentang bocornya data Tokopedia dari Twitter @underthebreach.
@ronaldips yang dalam bionya mulai bergabung di Twitter sejak 2012 itu kemudian menuturkan upaya mereka membeli data user Tokopedia pada hacker lewat sebuah forum bernama dep web.
Ia menuturkan temuannya, jika aktor peretas menawarkan data milik 15 juta user dengan harga 10 Euro.
"karena dihantui penasaran ya akhirnya kami putuskan untuk membeli filenya," tulis Nal dalam utasnya disertai screen shot sebagian data yang berhasil dibeli. Dengan membayar 10 euro atau sekitar Rp116 ribu, Nal mendapatkan data sebesar 4Gb.
Data itu pun kemudian dicrosschek dengan metode sederhana yang hasilnya diunggal di Twitternya dalam bentuk video. Dalam video itu, Nal tampak mencopas salah satu nama dan email user di laman Tokopedia. Setelah proses login itu berhasil, langkahnya terhenti ketika password yang dimasukkan diikuti dengan permintaan metode verifikasi dari sistem Tokopedia. Ia pun tak bisa melanjutkan masuk ke dalam akun sesuai dengan nama dan email yang dipakainya.
"Saat ini password belum terdeskrip, karena terlindungi enskripsi yang masih belum diketahui algoritmanya," tulisnya menjelaskan mengapa ia gagal masuk.
Ia juga menjelaskan jika data yang berhasil didapat dari transaksi itu antara lain informasi sebagian besar data pengguna seperti tanggal lahir, alamat tempat tinggal, hobi, dan lokasi pendidikan.
Ia juga menambahkan jika upaya pengguna Tokopedia mengubah password, nama, atau bahkan menghapus akunnya saat ini, tak akan menyelamatkan data pribadi yang telah dibobol hacker. "Karena data yang bocor itu data sampai Maret 2020, berdasarkan data yang ditulis aktor tersebut," lanjutnya.
Selanjutnya Nal juga menjelaskan, di forum dep web yang sama, hacker telah berhasil menjual 91 juta data user dengan harga USD5.000 atau sekitar Rp73 juta pada seorang pengguna.
Utas ini pun sudah diretweet sebanyak 14 ribu kali. Netizen pun banyak yang penasaran, sampai harus menanyakan kembali apakah si pemilik akun ini benar-benar membeli data dari aktor peretas Tokopedia. Seperti yang ditegaskan kembali oleh akun @lurusejatieurip.