Tokoh Pesantren seperti Gadis Cantik, PBNU: Hak Politik Dihargai
Menjelang perayaan demokrasi, pondok pesantren seperti gadis cantik yang dilirik banyak orang. Begitulah, para pengasuh pondok pesantren kerap disowani alias dikunjungi oleh mereka yang hendak mengajukan diri sebagai calon presiden (capres).
Menyikapi hal itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan, para pengasuh pondok pesantren tak boleh menolak tamu. Menerima kunjungan capres maupun cawapres merupakan hak politik dari masing-masing ponpes.
"Terserah (terkait sikap ponpes). Pokoknya tidak ada atas nama NU," kata Gus Yahya di Surabaya usai acara Rakor Persiapan Resepsi Satu Abad Nahdlatul Ulama, Selasa 15 November 2022.
Setiap pondok pesantren memiliki hak politik untuk mendukung Capres tertentu. Tetapi, jangan sampai membawa NU. "Semua hak politik masing-masing, tapi tidak ada atas nama NU," tegasnya.
Sejauh ini, pondok pesantren (ponpes) kerap menerima kunjungan capres maupun cawapres. Apalagi, menjelang tahun politik, lumrah ditemukan tokoh-tokoh politik, terutama yang berkontestasi di pemilu datang ke ponpes dengan embel-embel 'sowan'.
Sebelumnya, sejumlah tokoh yang sudah menyatakan diri siap maju capres melakukan silaturahmi ke ponpes-ponpes yang berafiliasi NU di Jatim.
Pada 6 November 2022 lalu, giliran Capres Gerindra, Prabowo Subianto silaturahmi ke Kediaman Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar di Surabaya. Kediaman KH Miftachul Akhyar berada satu komplek dengan Ponpes Miftachus Sunnah, di mana KH Mifatchul Akhyar sebagai pengasuh ponpes.
Peringatan 100 Tahun NU
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, menjelaskan, puncak peringatan hari lahir (Harlah) 1 Abad NU digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur pada 7 Februari 2023 mendatang. Selain itu, ia juga menyampaikan sejumlah kegiatan dalam rangkaian tersebut.
“Ada sejumlah klaster kegiatan. Sebagian sudah berjalan, sebagian lainnya sedang kita persiapkan,” kata Gus Yahya, panggilan akrab putra KH M Cholil Bisri Rembang, almaghfurlah.
Menurut Gus Yahya, kegiatan yang sudah berjalan di antaranya adalah NU Women. Yaitu sebuah gerakan keluarga maslahat untuk mencegah kekerasan ibu dan anak, menanggapi perubahan iklim, serta pemberdayaan ekonomi dan politik perempuan.
Mantan Jubir Presiden Abdurrahman Wahid ini mengungkapkan hal itu, dalam rapat sosialisasi Peringatan 100 tahun NU pada Selasa 15 November 2022 di Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya.
Dalam sosialisasi ini hadir seluruh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur berikut Lembaga dan Banomnya. Tidak ketinggalan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jawa Timur.
Dalam agenda sosialisasi ini, hadir Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Wakil Rais Aam KH Anwar Iskandar, dan Katib Aam PBNU KH Ahmad Said Asrori. Turut hadir pula Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf, Ketua PBNU Amin Said Husni dan sejumlah tokoh lain. Termasuk jajaran dari PWNU Jatim.
Advertisement