Saat Sakit Yunahar Ilyas Masih Berdakwah, Ini Kenangan Koleganya
Umat Islam dan masyarakat Indonesia kembali kehilangan sosok guru sekaligus ulama yang disegani. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Yunahar Ilyas, meninggal di usia 63 tahun di RS Sardjito Sleman, Yogyakarta, tadi malam.
“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah meninggal dunia ayahanda ketua PP Muhammadiyah KH Yunahar Ilyas di RS Sardjito pukul 23.47 WIB Kamis 2 Januari 2020,” kata putra Buya Yunahar, Muhammad Hasnan Nahar, dalam pesan singkat yang diterima ngopibareng.id, Jumat 3 Januri 2020 dinihari.
Buya Yunahar lahir di Bukittinggi, Sumatera Tengah, 22 September 1956. Dia adalah seorang pengajar dan ulama Indonesia yang lekat dengan Muhammadiyah.
Dikenal sebagai aktivis Muhammadiyah, sudah banyak jabatan dalam organisasi itu yang diemban alamarhum. Pada periode 2000-2005, Yunahar pernah menjabat ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus (MTDK) PP Muhammadiyah.
Selanjutnya ia menjabat sebagai salah satu ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah untuk periode 2005-2010; 2010-2015, dan; 2015-2020. Sementara, dalam kesehariannya, ia bekerja sebagai guru besar di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Sekretaris Umum Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan, sosok Yunahar merupakan ulama besar yang sangat berdedikasi tinggi terhadap dakwah islam. Bahkan, dalam kondisi sakit pun Yunahar masih aktif berdakwah.
"Bahkan dalam kondisi kurang sehat pun beliau masih aktif berdakwah. Kajian dan karya-karya beliau selalu menginspirasi kami generasi di bawah beliau," kata Mu'ti.
Semula almarhum dalam rangka persiapan cangkok ginjal. "Namun karena kondisi Prof Yun menurun kemudian dirawat di ICU. Buya waktu sakit, sempat dikunjungi Wapres KH Ma'ruf Amin," kata Abdul Mu'ti yang mengaku sedang perjalanan menuju Yogyakarta ini.
Advertisement