Toko Kerap Disasar Pencuri, Nenek di Sememi Surabaya Takut Lapor
Sebuah toko kelontong milik seorang nenek di Jalan Uka 1, Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, Surabaya, kerap dibobol maling. Namun, korban enggan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Korban Sarkonah mengatakan, selama bulan April hingga Mei 2023 ini, toko miliknya sudah dibobol tiga kali oleh maling. Mulai dari dua hari setelah Lebaran, sejumlah rokok di etalasenya menghilang.
"Selang satu minggu kemudian, rokok sama tiga tabung elpiji. Terus Sabtu (13 Mei 2023), pas bangun tidur lihat rokok di etalase hilang semua, sama tabung elpiji," kata Sarkonah kepada media, Minggu, 14 Mei 2023.
Nenek 68 tahun itu menyebut, tahun kemarin juga sempat menjadi korban gendam ketika menjaga toko. Akibatnya, sebanyak, 13 elpiji, sejumlah slop rokok, lima kardus air mineral, dan lima kilogram gula hilang.
"Sampai sekarang ronjot (kantong besar) yang dibawa pelaku itu saya simpan, karena ditinggal pelaku," jelasnya.
Sarkonah tinggal di rumah tersebut bersama dengan beberapa cucunya yang masih duduk di Sekolah Dasar (SD). Dia merawat cucu karena anak-anaknya sudah terlebih dahulu meninggal dunia.
"Tinggal sama cucu saja, anak saya ada dua tapi sudah meninggal semua. Cucu yang besar, semuanya kerja luar kota, kadang satu bulan sekali pulang," ujar dia.
Nenek yang memiliki usaha toko kelontong selama 20 tahun tersebut enggan melapor ke polisi karena takut. Akhirnya, dia hanya menceritakan kejadian itu apabila cucunya yang besar pulang.
"Kalau uang enggak pernah dicuri, soalnya dapat untung itu langsung saya belikan bahan-bahan untuk dijual lagi, tapi kok dicuri semua," ucapnya.
Sementara itu, salah satu cucu korban yang kebetulan berada di rumah, Rana Saharani menduga, para pelaku lebih dari satu orang. Mereka melompat pagar untuk mengambil barang jualan.
"Dugaan saya lompat pagar, soalnya gak ada yang di rusak dan pagarnya ini kalau dibuka berbunyi. Enggak mungkin sendirian, pasti ada temannya, kalau sendirian enggak mungkin semulus itu," kata Rana.
Rana membenarkan, selama ini tidak melaporkan kejadian pencurian tersebut lantaran tidak berani. Namun selain itu, mereka merasa tak memiliki alat bukti untuk lapor ke polisi.
"Enggak lapor soalnya kita gak punya bukti, CCTV juga gak ada. Harapannya semoga ketemu saja orangnya, kasihan emak saya sudah tua," jelasnya.
Advertisement