TNI Pastikan Tidak Ada Operasi Militer di Nduga, Papua
Komandan Komando Distrik Militer 1702/Jayawijaya, Letnan Kolonel Infantri Candra Dianto memastikan tidak ada operasi militer di kawasan Nduga, Papua. Personel gabungan TNI/Polri yang ada di sekitar Nduga, hanya melakukan evakuasi korban penembakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
"Tidak ada operasi militer di sana. Kami hanya melakukan evakuasi dan pencarian korban," kata Candra dalam keterangannya, Senin 10 Desember 2018.
Candra juga mengatakan, saat ini warga Nduga juga mulai kembali ke rumah setelah sebelumnya sempat lari dan sembunyi di hutan-hutan kawasan Nduga, Papua.
Jaminan keamanan dari TNI/Polri membuat warga saat ini sudah mulai menjalankan aktivitas seperti biasa.
Hanya memang masih ada beberapa warga yang trauma karena menyaksikan secara langsung proses eksekusi tembak mati yang dilakukan KKB terhadap beberapa pekerja proyek pembangunan jembatan Trans Papua.
"Kemarin, bapak Danrem ada di lokasi dan mengumpulkan serta menurunkan warga yang mengungsi sehingga mereka bisa langsung kembali ke rumah masing-masing dengan jaminan keamanan," ujarnya.
Sementara itu, tim gabungan hari ini juga berhasil menemukan dan menyelamatkan tiga pekerja yang sempat disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua.
Tiga pekerja yang berhasil diselamatkan dari Distrik Yigi Riaman pada Senin 10 Desember 2018 ini bernama Toding Allo, 20 tahun; Petrus Tondi, 42 tahun dan Saputra, 26 tahun.
Meski sudah berhasil diselamatkan, namun tiga pekerja ini belum bisa dievakuasi keluar Nduga karena cuaca terus berubah dan sering terjadi hujan.
Saat ini, tim gabungan juga terus memburu keberadaan KKB Nduga, Papua. Proses pencarian dilakukan dengan menyisir Puncak Kabo, Distrik Dal, Kabupaten Nduga.
Tim saat ini juga terus melakukan pencarian terhadap empat karyawan PT Istaka Karya yang dikabarkan masih hilang. (man)
Advertisement