TNI Luruskan Kabar Soal KRI Nanggala Sudah Ditemukan
TNI Angkatan Laut membantah kabar jika kapal selam KRI Nanggala yang hilang kontak sudah ditemukan. TNI AL menyebut jika kabar soal KRI Nanggala sudah ditemukan tak bisa dijadikan dasar.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Achmad Riad menyebut kabar soal sudah terdeteksinya pergerakan bawah laut yang diduga KRI Nanggala 402 adalah tidak benar. Kabar pergerakan bawah laut itu menurut kabar yang beredar berdasarkan hasil deteksi dari KRI Raden Eddy Martadinata 331.
"Selanjutnya dari temuan tersebut juga ada laporan di samping temuan minyak KRI REM 331 melaporkan telah terdeteksi pergerakan di bawah air dengan kecepatan 2,5 knot kontak tersebut kemudian hilang sehingga masih tidak cukup untuk mengidentifikasi kontak dimaksud sebagai kapal selam," kata Achmad Riad.
Kata Riad, atas laporan KRI Raden Eddy Martadinata 331 itu sebenarnya belum bisa dijadikan rujukan untuk menyimpulkan jika KRI Nanggala sudah ditemukan.
"Oleh karena itu saya berharap kepada rekan-rekan media untuk tidak membuat analisa, tidak memberitakan yang mungkin belum dipastikan kebenarannya sehingga memberikan ketenangan kepada masyarakat khususnya informasi ini," tutur Achmad Riad.
Berdasarkan keterangan tertulis Biro Humas Kemhan, KRI Nanggala-402 meminta izin menyelam pada pukul 03.00 WIB, Rabu 21 April kemarin. Setelah diberi izin, KRI Nanggala-402 hilang kontak.
Proses pencarian pun dilanjutkan. Sejumlah kapal milik TNI dikerahkan.
"KRI Rigel, Kapal khusus dari Singapura, sekarang tambah kapal Markas Bapak KSAL On Board, KRI Dr Soeharso," ujar Kadispenal Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono, kepada wartawan, Kamis 22 April 2021.
Dugaan sementara KRI Nanggala-402 mengalami black out sehingga kapal tidak terkendali dan tidak bisa melaksanakan prosedur kedaruratan. Tangki BBM kapal selam itu juga diduga rusak.
Per pukul 07.36 WIB hari ini, KRI Nanggala-402 belum juga ditemukan. Namun area kapal selam hilang sudah ditemukan berdasarkan tumpahan minyak yang ditemukan kemarin.
Seperti diketahui, dalam kapal selam KRI Nanggala-402 tersebut ada 53 orang. Diagendakan, kapal selam itu seharusnya melakukan latihan penembakan torpedo.