TNI AU Petakan Potensi Dirgantara di Banyuwangi
TNI Angkatan Udara (AU) melakukan pemetaan potensi kedirgantaraan yang ada di wilayah Banyuwangi. Karena potensi kedirgantaraan ini sangat strategis dalam upaya mendukung ketahanan Negara. Pemetaan ini dilakukan melalui safari pejabat utama Pangkalan Udara (Lanud) Abdulrahman Saleh, Malang, Senin, 13 Desember 2021.
“Kami melaksanakan safari kedirgantaraan untuk melihat potensi yang ada di wilayah udara yang menjadi tanggung jawab Lanud Abdurahman Saleh meliputi Banyuwangi, Jember, Lumajang, Malang, Kota Malang, Kota Batu,” jelas Kepala Dinas Potensi Kedirgantaraan Lanud Abdurahman Saleh, Kolonel Tek. Chaeruman.
Dalam safari yang dilakukan di Banyuwangi, rombongan dari Lanud Abdurahman Saleh sempat bertemu dengan Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah. Pertemuan berlangsung di Lounge Pemkab Banyuwangi.
Chaeruman menambahkan, potensi kedirgantaraan yang ada di Banyuwangi perlu dieksplore dan dikuatkan untuk mendukung ketahanan wilayah Banyuwangi. Salah satunya adalah olahraga kedirgantaraan.
“Ternyata Banyuwangi belum punya wadahnya. FASI (Federasi Aerosport Seluruh Indonesia)-nya belum terbentuk,” ujarnya.
Padahal, menurutnya, di Banyuwangi sudah banyak atlet dari Fasi yang berprestasi. Dari Banyuwangi, menurutnya, ada atlet yang mewakili Jawa Timur dan meraih medali emas. Artinya, kata dia, banyak potensi yang ada di Banyuwangi yang perlu dikembangkan dan perlu diberi wadahnya.
“Arahan dari Wabup dan Kadispora bahwasannya yang akan diprioritaskan adalah pembentukan wadah, FASI,” tegasnya.
Selain itu, Chaeruman juga menyampaikan rencana pembentukan Pos TNI AU di Bandara Banyuwangi. Nantinya pos itu akan diperkuat satu regu TNI AU dengan jumlah personil sekitar 10 orang.
Di Banyuwangi sendiri, menurutnya sudah ada Detasemen TNI AU yang ada di wilayah Rajegwesi, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran Banyuwangi. Dalam jangka panjang, bukan tidak mungkin pos ini akan meningkat menjadi Lanud. Peningkatan itu bisa terjadi jika penerbangan militer sudah semakin banyak.
“Cukup pos dulu karena sudah ada handling dari bandara. Kami hanya bertugas membantu koordinasi ataupun jika ada pesawat militer mendarat di bandara,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah, menyatakan Pemkab Banyuwangi sangat mendukung langkah TNI AU yang akan mengoptimalkan potensi kedirgantaraan di Banyuwangi. Menurutnya, langkah ini sangat berarti bagi Pemkab Banyuwangi karena merupakan bagian dari keamaman di udara.
“Selama ini (TNI AU) memang belum punya pangkalan (di Banyuwangi), dan mereka menyampaikan harus ada paling tidak pos yang ada di Bandara. Sehinga setiap ada apa pun komunikasi akan lebih lancar,” jelasnya.
Wabup menambahkan, TNI AU sudah meninjau dua tempat di Banyuwangi yakni Rajegwesi dan Kalibaru Wetan. Dari hasil survey ternyata lokasi tersebut cocok. Sugirah menyebut Pemkab Banyuwangi akan mendukung penuh karena itu demi keselamatan negara.
“Karena ini bagian dari tanggung jawab pertahanan demi rakyat di seluruh Banyuwangi,” tegas mantan Anggota DPRD Banyuwangi ini.