TNI AU: Kesalahan Capt. Vincent Tidak Fatal
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (AU) Marsekal Utama (Marsma) TNI, Fajar Adriyanto mengatakan, Zero Gravity bukanlah bentuk manuver ekstrim dalam dunia penerbangan.
Hal ini dikatakan Fajar dalam video yang diunggah Vincent Raditya, pilot sekaligus Youtuber yang viral karena lisensi terbangnya dicabut Kemenhub.
"Saya lihat penggunaan Zero G (Gravity) itu memang bukan manuver ekstrim,. Itu memang sering terjadi, karenakan pesawat itu pesawat komersil juga kadang-kadang terkena Zero G," kata Fajar.
Ia kemudian mengatakan bahwa Zero Gravity sejatinya diajarkan ke siswa penerbangan.
"Ketika Zero G itu sebetulnya kita kayak melayang karena tidak ada daya tarik dari bawah atau dari atas, zero, nol gitu. Sebenarnya tidak membahayakan," kata dia.
Bentuk manuver yang membahayakan itu, kata Fajar, ialah Negative Gravity ataupun Positif Gravity yang melebihi kemampuan. Ia juga mengatakan, bahwa sejauh ini tak ada aturan yang membahas mengenai penggunaan Zero Gravity.
"Jadi ini mungkin peringatan saja dan seenggak nya mungkin kalau diperingatkan sampai mencabut license mungkin harus dibuatkan aturannya juga oleh Kemenhub ya bahwa menerbangkan dengan sengaja zero g itu melanggar. Tapi kan belum ada," ucapnya.
Adapun Lisensi Vincent dicabut Kemenhub karena dianggap melakukan kekeliruan saat membawa Limbad yang diunggahnya di YouTube. Ada tiga kesalahan yang disebutkan Kemenhub dalam sirat pencabutan tersebut yaitu:
1. Tidak mengenakan shoulder harness saat duduk di kursi pilot menerbangkan Cessna 172 PK-SUY. Hal itu bertentangan dengan ketentuan CASR 91.105 dan CASR 91.107.
2. Capt Vincent Raditya memberikan kendali terbang pada orang yang tidak berwenang, tidak memiliki lisensi terbang. 3. Saat menerbangkan Cessna 172 PK-SUY, CaptVincent Raditya sengaja melakukan exercise G Force (Zero Gravity) dengan membawa penumpang sipil.