TNI-AU akan Ganti Rumah yang Rusak Ketimpa Pesawat Tempur
TNI Angkatan Udara minta maaf pada warga yang rumahnya ketimpa pesawat tempur milik TNI-AU di Riau pagi tadi, dan berjanji akan memberi ganti rugi atas kerusakan rumah mereka.
Pesawat jet tempur Hawk Skuadron Udara 12 Lanud Roesmin Nurjadin, Riau yang dipiloti Lettu Pnb. Aprianto Ismail, jatuh di di Perumahan Mutiara di Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kampar, Riau.
Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo di Pekanbaru, Senin mengatakan TNI AU akan bertanggung jawab dan mengganti kerugian yang ditimbulkan akibat insiden tersebut.
"Saya ingin menyampaikan permintaan maaf kepada pemilik rumah. TNI AU dalam hal ini Lanud Roesmin Nurjadin akan bertanggung jawab," kata Fadjar.
Dia mengatakan dalam insiden ini ada dua rumah yang rusak akibat dihantam badan pesawat. Satu rumah mengalami kerusakan parah sementara satu rumah lainnya rusak pada bagian halaman dan menghancurkan pagar.
Selain itu, juga terdapat satu rumah lainnya yang rusak akibat tertimpa kursi pelontar pilot. Terlihat atap rumah itu bolong hingga bagian plafon.
Kepala Penerangan Lanud Roesmin Nurjadin Letkol Mhd Zukri menambahkan jika pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pemilik rumah untuk mengganti kerugian. "Jelas kita akan ganti kerugian," ujarnya.
Satu rumah yang paling parah akibat ketimpa pesawat tempur ini adalah milik Abun Abdullah, pegawai PT PLN (Persero). Dia bersyukur seluruh keluarganya selamat dari insiden itu.
“Saya bayangin kalau saya ada di tempat, ya Allah mungkin sudah almarhum,” kata Abun Abdullah.
Ia mengatakan rumah tersebut ditempati sejak 2011, dan merupakan rumah satu-satunya milik Abun. Karena dirinya berdinas di Rengat, maka dirinya bersama isteri dan tiga anaknya hanya pulang ke rumah tersebut pada hari Sabtu-Minggu atau saat libur.
“Dan kebetulan minggu ini kami tidak berangkat. Alhamdulillah, itulah yang saya syukuri itu. Saya sekeluarga lagi tidak di situ,” katanya.
Abun mendapat kabar tentang insiden itu dari tetangganya, saat dirinya sedang berada di kantor PLN Rengat. Tetangganya menelepon sambil menangis saat mengabari nasib rumah Abun.
“Yang kena inforimasinya ada 3-4 rumah, yang telak di rumah kita. Tapi Alhamdulillah keluarga selamat semua karena tidak di tempat,” katanya.
Ia mengatakan belum bisa memastikan berapa kerugiannya akibat insiden pesawat tersebut. Abun menjelaskan rumah tersebut awalnya tipe 36, dan ia rehab perlahan-lahan hingga berdiri dua lantai, sebelum akhirnya luluh lantah tertimpa pesawat tempur. Ia mengatakan kini masih dalam perjalanan dari Rengat ke Pekanbaru untuk melihat kondisi rumahnya.
Ia mengaku agak shok atas kejadian itu, terutama isterinya yang hingga kini masih terguncang. “Terutama isteri terguncang juga karena istrilah yang begitu sayang rumah itu,” katanya.
Menurut Abun, belum jelas apakah TNI akan mengganti kerugian yang menimpanya dan tetangga-tetangganya akibat insiden itu. “Belum ada konfirmasi dari pihak TNI AU. Pagi tadi anggota Koramil Siak Hulu menghubungi untuk menanyakan apakah betul saya pemiliknya,” kata Abun. (ant)