TNI AD Tak Ada Kaitan dengan Tim Mawar? Ini Penjelasannya
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD), Jenderal Andika Perkasa diminta untuk segera meluruskan tentang kesimpangsiuran informasi yang mengaitkan Tim Mawar dengan Komando Pasukan Khusus atau yang lebih dikenal dengan Kopassus.
Pengamat militer dan keamanan, Connie Rahakundini Bakrie mengaku sangat mengapresiasi pernyataan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Sisriadi yang menegaskan bahwa semua prajurit TNI memiliki loyalitas tunggal kepada Panglima TNI.
Maka dari itu, menurut dia, apa yang dilontarkan Kapuspen TNI itu harus diperkuat dengan pernyataan dari KASAD yang juga menegaskan kalau kesatuan yang dipimpinnya sangat solid dan loyal terhadap Panglima TNI. Yakni dengan menegaskan kalau Kopassus sudah tak ada kaitannya lagi dengan Tim Mawar yang telah dibubarkan sejak tahun 1999 lalu. Semua anggota Tim Mawar pun sudah bukan TNI aktif lagi.
"Bukan hanya membersihkan nama TNI AD namun meluruskan kesimpangsiuran informasi, misalnya kalau mendengar Tim Mawar akan mengidentikkan dengan TNI AD aktif dan tidak aktif," kata Connie, dalam siaran di televisi, dikutip Rabu 12 Juni 2019.
Sebelumnya, Brigjen TNI Sisriadi memastikan bahwa seluruh prajurit sangat sangat loyal terhadap Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto. Untuk itu, dipastikannya tak akan ada satu prajurit TNI yang aktif pun yang akan bertindak di luar perintah atasannya.
"Loyalitas prajurit TNI lurus ke atas, dari prajurit kepada komandan, lalu komandan kepada Panglima TNI," tegas Sisriadi.
Hal itu dikatakannya menjawab keraguan masyarakat terkait adanya dugaan prajurit TNI yang masih loyal kepada mantan pimpinannya yang sudah tidak aktif di TNI. Ditegaskannya lagi kalau prajurit TNI hanya loyal kepada Panglima. Bukan sebagaimana informasi hoaks yang berkembang di masyarakat selama ini yang tidak sedikit menyinggung tentang kesolidan TNI.
"Apapun yang terjadi, tidak akan merusak struktur organisasi TNI. Apalagi hanya karena berita-berita yang bersifat hoaks dan provokatif, tidak akan mampu memporak porandakan TNI dan soliditas TNI," tekannya. (asm)
"Bukan hanya membersihkan nama TNI AD namun meluruskan kesimpangsiuran informasi, misalnya kalau mendengar Tim Mawar akan mengidentikkan dengan TNI AD aktif dan tidak aktif," kata Connie.