TMC Diterapkan Guna Menghindari Banjir
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur (Kalaksa BPBD Jatim) Suban Wahyudiono mengatakan bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sangat dibutuhkan di Jatim guna menghindari banjir besar seperti yang melanda DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
"Hujan dengan intensitas tinggi turun di satu waktu dan satu wilayah dalam kurun waktu lama itu tentu berdampak banjir. Maka dari itu modifikasi cuaca dibutuhkan. Kalau musim kering untuk menurunkan hujan, kalau di musim hujan modifikasi cuaca dilakukan untuk mengalihkan hujan," kata Suban di Posko BPBD Jatim, Selasa 7 Januari 2020.
Suban menjelaskan, penggunaan TMC untuk wilayah Jatim dilakukan setelah ada instruksi dari BMKG pusat.
Instruksi tersebut, lanjut Suban, dilakukan di wilayah yang terdapat awan dengan potensi hujan berintensitas tinggi supaya ditarik ke daerah laut, kemudian diturunkan sedikit demi sedikit sehingga menjadi hujan kecil.
Suban memastikan, TMC sudah mulai dilaksanakan sejak hari ini, apalagi BMKG telah memberi warning di wilayah Jatim akan terjadi cuaca ekstrem hingga 10 hari ke depan.
"Hari ini TMC sudah dimulai hingga 10 hari ke depan. Menggunakan pesawat dari TNI AU dan penerapan teknologi dari BPPT," ujar Suban.
Sementara itu, Sekdaprov Heru Tjahjono mengatakan, TMC ini langsung di bawah koordinasi nasional yang dilakukan di sejumlah wilayah di Indonesia.
Jatim menjadi salah satu daerah yang disasar untuk operasi TMC karena potensi cuaca ekstrem yang akan terjadi di Jawa Timur.
"Jatim termasuk yang dilakukan operasi TMC. Agar hujan tidak ambrek di satu waktu dan satu kawasan tertentu, maka disebarlah dibuang ke laut," katanya.