TKW Korban Perkosaan Pejabat Malaysia Mulai Dapat Perhatian
TKW (tenaga kerja wanita) asal Indonesia yang diduga jadikorban perkosaan seorang politikus dan pejabat Malaysia mulai mendapat perhatian. Pejabat KBRI , telah mendapat akses konsuler untuk menemui TKW itu.
Pada Kamis kemarin, pejabat Konsuler dan Atase Polri telah bertemu dengan Kepala Polisi Wilayah Perak di Ipoh, yang berjarak sekitar 200 kilometer dari Kuala Lumpur, sekaligus bertemu langsung dengan korban WNI yang bekerja sebagai penata laksana rumah tangga itu.
“Saat dikunjungi, kondisi fisik korban dalam keadaan baik, meskipun secara psikis mengalami trauma,” ujar Plt Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha.
Judha menegaskan KBRI Kuala Lumpur akan terus memonitor proses penegakan hukum terhadap pelaku.
“Untuk memberikan ketenangan kepada korban, kami mengupayakan agar yang bersangkutan dapat tinggal di shelter KBRI Kuala Lumpur selama proses hukum berlangsung,” ujar dia.
Kepolisian Malaysia telah membenarkan bahwa seorang anggota dewan eksekutif Negara Bagian Perak sedang diselidiki atas dugaan pemerkosaan pembantu rumah tangga asal Indonesia.
Sebagaimana diberitakan, korban membuat laporan ke polisi Senin malam 8 Juli setelah menyatakan diperkosa di kediaman anggota dewan tersebut di Meru, Ipoh.
Kepala Bagian Penyelidikan Seksual, Wanita dan Kanak-Kanak (D11) pada Kantor Penyelidikan Kriminal (JSJ) di Bukit Aman, Asisten Komisioner Choo Lily, membenarkan menerima laporan terkait kejadian tersebut.
Ia mengatakan bahwa penyelidikan sedang berjalan dan pelaku akan ditahan dalam waktu dekat untuk membantu proses penyelidikan.
Menteri Besar Perak Datuk Seri Ahmad Faizal Azumu kepada Astro Awani mengatakan pihaknya telah diberi tahu mengenai laporan polisi soal pengaduan pembantu rumah tangga tersebut.
Menanggapi kasus itu, ia mengatakan pihaknya menyerahkan kepada pihak polisi untuk menjalankan penyelidikan.
"Pemerintah Perak memandang serius dakwaan tersebut dan meminta semua pihak memberi ruang kepada aparat untuk menjalankan penyelidikan penuh secara nyata dan profesional," katanya. (an/ar)
Advertisement