TKO Deontay Wilder, Tyson Fury Incar Anthony Joshua
Usai menumbangkan juara kelas berat WBC, Deontay Wilder, promotor tinju, Eddie Hearn, menyebut lawan berikutnya yang akan dihadapi Tyson Fury adalah Anthony Joshua. Dia pemilik sabuk juara dunia kelas berat WBA, WBO, IBF, dan IBO.
Hearn mengatakan tengah mempersiapkan duel tersebut agar segera terselenggara. Pihak Anthony Joshua sendiri disebut telah menyatakan kesiapannya untuk melakoni pertarungan melawan Tyson Fury.
"Saya sudah bicara dengan AJ (Anthony Joshua) dan dia ingin pergi ke pertarungan ini (kontra Tyson Fury) selanjutnya. Kami harus membuat pertarungan ini terjadi,” ujar Hearn dikutip dari Daily Mail, Senin 24 Februari 2020.
Hearn percaya pertarungan yang mempertemukan dua petinju asal Inggris ini akan sangat fantastis.
"Kami tidak akan pernah mendapatkan kesempatan bagi dua orang Inggris untuk memperjuangkan kejuaraan dunia kelas berat yang tak terbantahkan,” sambung Hearn.
Terinspirasi Mike Tyson
Nama Tyson Fury terinspirasi dari Mike Tyson. Tyson Fury yang kini tinggi besar, ternyata lahir dengan bobot yang sangat kecil. Dia lahir prematur, tiga bulan sebelum waktu kelahiran. Berat Tyson Fury saat lahir hanyalah sekitar 500 gram.
Bukan kebetulan pula bila Tyson Fury menggeluti tinju. Keluarganya petinju. Sang ayah, John Fury adalah petinju profesional di era 80-an dan banyak keluarga Tyson Fury yang pentas di dunia tinju, termasuk mantan juara kelas menengah IBO Andy Lee.
Tyson Fury menunjukkan kehebatannya sebagai petinju dengan meraih beberapa medali di kompetisi amatir. Dia memutuskan untuk terjun ke dunia tinju profesional pada 2008 setelah jadi juara nasional di Inggris.
Tyson Fury yang tampil di tahun 2008 pada usia 20 tahun harus menapaki jalan yang panjang untuk bisa dikenal luas. Kesempatan besar yang ditunggu akhirnya datang pada 2015, tujuh tahun setelah dia tampil sebagai petarung profesional. Tyson Fury mendapat kesempatan untuk menghadapi Wladimir Klitschko, penguasa kelas berat dalam satu dekade terakhir.
Tyson Fury tampil dominan di laga tersebut sehingga akhirnya bisa meraih kemenangan mutlak di akhir laga.
Konsumsi Kokain
Kegembiraan Tyson Fury atas prestasi tersebut tak berlangsung lama. Dia justru terjebak dalam depresi dan juga sempat terbukti positif mengonsumsi kokain. Hal itu mendorong Tyson Fury untuk melepaskan gelar yang dia miliki tanpa pernah melakukan pertandingan mempertahankan gelar juara.
Tyson Fury baru bisa mengatasi masalah-masalah itu pada 2018 dan merasa termotivasi kembali di dunia tinju. Dia mendapat kesempatan duel perebutan gelar WBC Melawan Deontay Wilder di 2018. Pada duel itu, laga dinyatakan seri.
Hasil tersebut menyulut kontroversi karena Tyson Fury dianggap lebih unggul dalam penilaian 12 ronde sedangkan Deontay Wilder sendiri dua kali menjatuhkan Tyson Fury.
Tyson Fury pada akhirnya membuktikan kelasnya dalam laga rematch, Sabtu 22 Februari 2020 waktu setempat
Advertisement