TKD Jokowi Usulkan Syaichona Cholil Jadi Pahlawan Nasional
Tim Kampanye Daerah (TKD) Jatim Pasangan Capres dan Cawapres Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin bersilaturahim kepada para kiai di Posantren Al-Hikam, Bangkalan, Madura. Mereka juga berziarah ke makam Syaichona Cholil.
Ketua TKD Jatim Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin, mengatakan dalam silaturahim ini muncul wacana penetapan Syaichona Cholil sebagai Pahlawan Nasional.
"Bertepatan dengan Hari Pahlawan, kami punya harapan agar Syaichona Cholil bisa ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Kami paham bahwa para kiai pasti tidak memusingkan gelar pahlawan, tapi itu adalah wujud penghargaan terhadap jasa ulama, khususnya Syaichona Cholill, yang sangat besar bagi bangsa ini," ujar Machfud, Jumat 9 November 2018.
Menurut Machfud, Syaichona Cholil adalah guru para kiai besar, seperti KH Hasyim Asyari, KH Abdul Wahab Hasbullah, KH Bisri Syansuri, KH Bisri Mustofa, KH Nawawi, KH Asad Syamsul Arifin.
Banyak pesantren di Indonesia mempunyai keterkaitan dengan Syaichona Cholil, baik langsung maupun tidak.
Syaichona Cholil juga pernah meminta KH Asad Syamsul Arifin untuk mengirim isyarah berupa tongkat ke KH Hasyim Asyari, peristiwa itulah yang kemudian dikenal sebagai awal mula cerita berdirinya Nahdlatul Ulama (NU).
"Dari Syaichona Cholil lahir banyak ulama besar dan tokoh-tokoh yang menjaga bangsa ini dari kehancuran dan perpecahan. Bisa dibayangkan jika tidak ada murid-murid beliau hingga saat ini yang dikenal sebagai ulama penjaga keindonesiaan," ujar Machfud.
Nantinya, TKD Jatim kata Machfud, siap melakukan kajian dan riset tentang peran dan keterlibatan Syaichona Cholil sebagai Pahlawan Nasional.
"Sehingga ini perlu inisiasi untuk mengusulkan beliau sebagai pahlawan nasional. Soal riset, kami akan merancang kajian akademiknya. Kami sepenuhnya berharap dan siap mendukung," kata mantan Kapolda Jatim itu.
Di Ponpes Al-Hikam, kehadiran TKD Jokowi-KH Maruf Amin disambut pengasuh Ponpes Al-Hikam KH Nuruddin A Rahman. Kemudian digelar pertemuan terbatas dengan 30 ulama Madura, di antaranya KH Muhaimin Maki, KH Sirajul Umam, KH Fathurrozi Jamil, KH Jazuli Nur, dan KH Mahrus Cholili.
KH Nuruddin A Rahman mengatakan, dari hari ke hari dukungan untuk Jokowi-KH Ma'ruf Amin di Pulau Madura semakin besar.
"Ada Kiai Maruf Amin. Beliau ulama sepuh, mantan pimpinan tertinggi Nahdlatul Ulama. Kami ini punya kewajiban moral. Kalau kata orang Madura ta’ teghah (tak tega) melihat beliau berjuang sendirian," ujar KH Nuruddin.
Apalagi, sambung dia, sejumlah kebijakan Jokowi sebagai presiden, berjalan dan telah dirasakan masyarakat di Madura, salah satunya yakni pembebasan tarif Jembatan Suramadu, yang disahkan beberapa waktu lalu.
"Yang terbaru adalah menggratiskan Jembatan Suramadu yang Insya Allah bisa bermanfaat bagi warga Madura," ujar wakil Rais Syuriah PW Nahdlatul Ulama Jatim tersebut. (frd)