TKD Banyuwangi Sebut Ribuan APK Prabowo-Gibran Hilang
Tim Kampanye Daerah (TKD) pasangan Capres Cawapres Prabowo-Gibran, Banyuwangi, menyebut ribuan alat peraga kampanye (APK) pasangan nomor urut 2 tersebut hilang. Dia menduga APK berbentuk banner itu sengaja dihilangkan. Dia juga meminta aparat terkait untuk mengusut tuntas kejadian ini.
Pernyataan ini disampaikan Ketua TKD Banyuwangi, Sumail Abdullah dalam konferensi pers yang digelar di posko pemenangan pasangan Prabowo-Gibran, Jl. Raya Jember, Desa Kedayunan, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Senin, 5 Februari 2024.
“Hari ini Saya menyaksikan dan mendapatkan informasi dan laporan dari masyarakat, ada penghilangan APK dari 02 sejak dari Genteng sampai Banyuwangi kota,” jelasnya di hadapan wartawan.
Dijelaskannya, APK tersebut diketahui hilang pada hari ini. Kejadian ini, menurutnya, sebuah kejadian yang aneh luar biasa, di luar nalar dan akal sehat dalam pesta demokrasi.
Dia mengaku sangat prihatin dengan kejadian ini. Banyuwangi yang merupakan kota yang sejuk, damai dan kota wisata harus dicederai perilaku politik yang bersifat vandalisme.
Menurutnya, kejadian ini adalah merupakan praktik politik kotor, politik keji dan memuakkan. Dia meminta semua pihak untuk tidak mencederai demokrasi di Banyuwangi ini. Semuanya, kata Pria yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Banyuwangi ini, harus menjunjung tinggi demokrasi.
“Siapa pun memilih siapa kami tidak peduli. Artinya tidak peduli, bahwa kami menjunjung tinggi semua kontestan,” tegasnya.
Politisi asal Banyuwangi ini menegaskan, dengan kejadian ini, cara-cara yang biadab, cara-cara yang keji dipertontonkan di Banyuwangi. Dalam pandangannya hal ini justru merusak citra Banyuwangi sendiri. Dia meminta jangan ada pihak yang mengganggu.
“Hari ini masyarakat marah karena adanya penghilangan. Bukan hanya dirusak tapi dihilangkan APK-APK dari 02,” ungkapnya.
Meski demikian, dirinya mengimbau masyarakat untuk tetap sejuk dan damai. Dia juga mengajak semua pihak untuk mengajari masyarakat berdemokrasi dengan baik. Bukan melakukan cara-cara vandalism, cara-cara keji dan kotor dengan cara menghilangkan APK.
“Ini tidak boleh ada di Bumi Blambangan. Ini pesan yang kami sampaikan, hari ini kami marah tetapi kami tetap bisa mengendalikan diri. dan kami sampaikan pada pendukung kami,” katanya.
Atas kejadian ini, lanjutnya, tidak hanya merugikan Partai Gerindra, Partai Demokrat dan partai pengusung lainnya. Tetapi kejadian ini, menurutnya, mencederai dan merugikan demokrasi dan juga masyarakat Banyuwangi.
“Sekali lagi, jangan ajari kesopansantunan di dalam berpolitik. kami sudah paham dengan hal itu,” ungkapnya.
Dia menyebut, ada ribuan APK pasangan Prabowo-Gibran yang hilang. Dia mengaku tidak bisa memastikan angkanya. Karena pihaknya memasang secara masiv. Menurutnya, APK-APK tersebut masih ada pada Minggu, 4 Februari 2024 kemarin. Bahkan dia melihat sendiri dari Muncar sampai Banyuwangi dan berdasarkan informasi dari Genteng sampai Banyuwangi kemarin masih ada.
“Saya menengarai tadi malam sudah mulai dilakukan penghilangan APK yang ada di Banyuwangi ini kaitannya dengan gambar pasangan calon 02 Prabowo-Gibran,” terangnya.
Dia pun meminta kepada aparat untuk mencari dan menindak tegas pelakunya. Dia tidak ingin menduga-duga siapa pelakunya. Namun dirinya meminta aparat keamanan harus bekerja dengan cepat dan merespons sesegera mungkin untuk mencari siapa pelakunya.
“Kepada Kalporesta Banyuwangi ini, Banyuwangi kota sejuk. Tolong jaga kesejukan, jaga kedamaian, jaga demokrasi yang baik di Banyuwangi. Ini tantangan bagi Kapolresta yang baru menjabat di Banyuwangi,” tegasnya lagi.
Dia mengaku hingga saat ini belum melakukan laporan secara resmi. Namun, pada pandangannya, dengan kejadian ini tidak perlu laporan secara tertulis.
“Tetapi biro-biro hukum kami, tim hukum kami akan melaporkan secara formal kepada Kepolisian, kepada Bawaslu dan instansi terkait lainnya,” ujarnya.