Tjahjo: Ganjar Gubernur yang Proaktif
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahyo Kumolo mengapresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah yang bertindak cepat dalam mendigitalisasi data warganya. Menurut Tjahjo, langkah ini harus ditiru oleh pemerintah daerah lainnya.
“Pak Ganjar (Gubernur Jateng) adalah salah satu gubernur yang proaktif. Begitu terima surat dari ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia – red) langsung ditindaklanjuti. Meski anggarannya terbatas, tapi Jawa Tengah termasuk lembaga yang cepat menerapkan digitalisasi. Yang penting tujuannya, ketika masyarakat membutuhkan data, pemerintah bisa memberikan dengan cepat,” kata Tjahjo seusai Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Kearsipan yang diselenggarakan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di The Sunan Hotel, Rabu, 26 Februari 2020.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, penerapan digitalisasi sangat membantu instansi pemerintahan yang dipimpinnya melakukan efisiensi anggaran dan waktu. Digitalisasi arsip juga memudahkan pekerjaan pemerintahan, terlebih ketika terjadi kejadian luar biasa seperti merebaknya virus SARS beberapa waktu lalu, yang menyebabkan perekonomian lumpuh.
“Ketika terjadi SARS dulu, ekonomi yang lumpuh itu apa? Corona ini kan mirip. Kalau arsip kita bagus, kita bisa recall. Buka lagi, belajar dari situ untuk recovery. Jangan-jangan banyak hal kita sudah punya cara, alat dan metode, tapi karena arsipnya buruk maka kita merasa tidak punya. Maka kita jadi mengulang-ulang dan itu boros di anggaran,” kata Ganjar.
Ganjar juga mendorong masyarakat agar mendigitalisasi data pribadi seperti KTP, KK, akte kelahiran, ijazah pendidikan, sertifikat aset dan dokumen penting lainnya. Harapannya, ketika terjadi bencana maupun kejadian yang tidak diinginkan seperti kebakaran, pencurian dan pencopetan, masyarakat dapat mengurusnya dengan mudah.
Untuk menunjang pengarsipan tersebut, Pemprov Jateng memberikan fasilitas berupa aplikasi Arsip Elektronik Masyarakat (Arsip Emas). Aplikasi tersebut dapat diunduh secara gratis di Google PlayStore dan penggunaannya cukup mudah.
“Masyarakat cukup memotret dokumen kependudukannya lalu diunggah di cloud. Aplikasinya diproteksi dengan password yang hanya diketahui penyimpan data jadi aman. Aplikasinya simpel kok. Kita tidak bisa lagi menggunakan cara-cara lama, maka saat ini semua harus beralih ke digital,” tandasnya.