Titik Api Kebakaran Hutan di Sekitar Gunung Ijen Berkurang
Kebakaran hutan di sekitar Gunung Ijen dan Gunung Merapi Ungup-ungup diperkirakan mulai mereda. Berdasarkan citra satelit saat ini sudah tinggal satu hot spot saja. Namun dari pantauan secara kasat mata masih ditemukan asap di titik-titik kebakaran hutan tersebut.
Kepala Resort Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Ijen Sigit Haribowo menyatakan, saat ini pantauan hot spot sudah tidak menunjukkan titik api. Namun secara kasat mata masih muncul asap di petak tujuh, Blok Cangkringan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso.
“Kalau yang di wilayah Merapi Ungup-ungup kami masih mau meluncur ke Wongsorejo untuk melakukan pengecekan,” jelas Sigit, Rabu, 13 Oktober 2021.
Dia menyebut, sebelumnya terpantau sekitar tujuh hot spot di sekitar Gunung Ijen dan Gunung Merapi Ungup-ungup. Dari tujuh titik hot spot itu dua berada di sisi Bondowoso yakni di sekitaran Desa Sumberejeo, Kecamatan Ijen,dan lima hot spot di sisi Banyuwangi yakni di sekitaran Kebun Pasewaran. “Titik api melalui hot spot sudah tidak terpantau karena mungkin apinya sudah mengecil, makanya kami akan mengecek ke lapangan,” terangnya.
Mengenai penyebab kebakaran, Sigit belum bisa memastikan. Namun selama ini kejadian kebakaran secara alami untuk di Indonesia belum pernah terjadi. Kebanyakan kebakaran hutan terjadi akibat dari keteledoran manusia. “Untuk luasan hutan yang mengalami kebakaran kami belum memetakan,” tegasnya.
Saat ini, belum ada langkah kongkrit untuk memadamkan kebakaran hutan tersebut. Pihaknya hanya bisa melakukan pemantauan. Sebab untuk menuju ke titik api sangat sulit.
“Sejak tadi malam kami lakukan pemantauan. Info terakhir dari guide yang melakukan pendakian sekitar jam 4 pagi sudah tidak terpantau asap kebakaran. Ini untuk yang sebelah barat. Kalau yang sebelah timur masih akan kami cek,” ungkapnya.
Sementara itu, berdasarkan pantuan citra satelit Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di sekitar Gunung Ijen saat ini hanya terpantau satu hot spot saja. Berbeda dengan sehari sebelumnya, pada Selasa, 12 Oktober 2021 Satelit BMKG mendeteksi 4 hot spot dengan rincian 3 berwarna kuning dan satu berwarna merah.
“Kalau hari ini sampai pukul 13.00 WIB hanya kuning, hanya satu titik,” jelas Prakirawan Stasiun Meteorologi kelas III Banyuwangi, Gigik Nurbaskoro.
Dia menjelaskan, warna kuning atau merah yang terpantau citra satelit ini didasarkan pada sensor suhu. Satelit menganalisis hot spot itu berdasarkan suhu yang ada di permukaan. “Ini disekitar Ijen, kuning level sedang, merah risikonya lebih tinggi untuk tingkat kebakarannya,” jelas
Advertisement