Titiek Suharto For G-1
Setya Novanto (Setnov), Ketua Umum Golkar yang sekarang tengah meringkuk di penjara KPK, konon masih sempat melayangkan surat pendek yang isinya keberatan dilengserkan dari Kursi nomor satu Golkar. Sementara dalam tubuh Golkar yang ditinggal Ketua Umumnya, desakan dan tuntutan untuk segera menggelar Munaslub datang begitu derasnya dari berbagai penjuru daerah maupun di kalangan internal pengurus teras Golkar. Namun, agar roda kepengurusan terus berjalan, Idrus Marham dinobatkan lewat rapat pleno pengurus Golkar sebagai Plt Ketua Umum mengisi kekosongan kursi nomor satu di partai Beringin.
Pemikiran yang berkembang hampir merata, bahwa membiarkan Golkar di tangan Ketua Umum yang citranya sudah ambles sampai ke titik nadir, akan berakibat fatal. Suara Golkar pada Pemilu 2019 bakal merosot tajam menghantui benak hampir setiap kader Golkar pasca Setnov menjadi tersangka untuk kali kedua dan langsung diciduk. Maka, pergantian Ketua Umum di tubuh partai beringin merupakan keharusan. Di samping sebagai langkah penyelamatan Golkar dari kehancuran, sekaligus menjaga marwah Golkar sebagai partai kedua terbesar di republik ini.
Kandidat pertama yang namanya langsung dimunculkan adalah Airlangga Hartarto yang saat ini menjabat Menteri Perindustrian dalam Kabinet Kerja Jokowi. Suara Luhut Binsar Panjaitan (LBP), Menko Maritim begitu lugas mendukung Airlangga untuk memimpin Golkar ke depan. Kemunculan LBP ini dibaca publik sebagai promotor utama Airlangga masuk ke bursa calon Ketua Umum Golkar. Hal mana mengundang spekulasi publik bahwa suara LBP adalah suara istana.
Dipilihnya Airlangga sebagai calon orang nomor satu di Golkar mengundang pertanyaan di kalangan para pengamat; ada kepentingan apa di balik manuver LBP ini. Bacaan sederhananya, dalam frame politik: I owe you. Bila kelak Airlangga yang naik tahta, dengan sendirinya kartu King Maker akan sepenuhnya berada dalam genggaman LBP. Sekaligus, modal bagi LBP mempersembahkan rasa aman bagi Jokowi saat memasuki arena Pemilu-Pilpres 2017. Pertanyaannya; apakah Pak Jusuf Kalla (JK) akan membiarkan hal ini terjadi? Sebab bagi JK, akan lebih memungkinkan baginya memenangkan kartu King Maker bila kursi nomor satu di Golkar diduduki oleh calon pilihannya. Hal yang sama akan dilakukan Akbar Tandjung, juga Ginanjar Kartasasmita, Aburizal Bakrie, dan Poros Cendana.
Sempat sebentar nama Agung Laksono beredar atau lebih tepatnya mengedarkan diri, namun cepat menghilang karena hadir tanpa dukungan. Andai saja Leo Nababan, kader dan fungsionaris Golkar yang dikenal sebagai ‘buldozer’ masih mendampingi Agung Laksono seperti semasa Agung Laksono berjaya, keberadaan Agung Laksono akan lebih terasa kehadirannya. Sementara di sisi lain, Aburizal Bakrie yang belum maksimum muncul mengoprek bursa calon ketua umum, malah lebih diperhitungkan gerak dan langkahnya.
Kali ini kejutan terjadi ketika putri kedua Presiden Suharto, Siti Hediati Hariyadi yang akrab dipanggil dipanggil Mbak Titiek, menyatakan siap maju memimpin partai beringin. Kontan jagat perpolitikan heboh karena Golkar adalah partai besutan sang ayah yang dikenal sebagai The great master mind and The Founding Father-nya Golkar. Pilihan memajukan Titiek merupakan langkah yang pas mengingat track record-nya sebagai politisi telah memenuhi kriteria yang diharapkan.
Yang menarik, kemunculan Titiek langsung disambar dukungan oleh adik kandung Megawati, Rachmawati Soekarnoputri yang memang secara terbuka berseteru dengan sang kakak. Tapi bisa jadi dukungan diberikan dalam kedudukannya sebagai salah satu anggota Dewan Pembina partai Gerindra. Titiek adalah mantan istri Prabowo Subianto, Ketua Umum Gerindra. Jadi wajar saja, walau sedikit menggelitik. Sebagai bahan kajian memetakan kekuatan politik jelang Pemilu-Pilpres 2019, ini menjadi sangat menarik.
Maju Terus Titiek, walau jalan terjal menghadang. Para pentolan Golkar yang dulu sebagai menteri pernah hengkang dari kabinet di awal gerakan Reformasi pasti merasa tak nyaman bila putri mantan bosnya--yang mereka lengserkan--hadir memimpin Golkar.
Hmmm…bakal seru!
*Erros Djarot - Dikutip sepenuhnya dari laman Watyutink.com
Advertisement