Tips Terhindar dari Deepfake Saat Unggah Foto di Medsos
Pakar IT Universitas Dinamika Jusak memberikan tips agar foto yang dibagikan di sosial media terhindar dari deepfake. Belakangan, kasus deepfake dialami Nagita Slavina dengan beredarnya video syur yang mirip dirinya.
"Tidak banyak mengunggah posisi kita dari berbagai macam sudut sih itu pasti cukup aman. Semakin banyak foto atau gambar tersebar di situs-situs online, maka semakin memudahkan aplikasi deepfake untuk menghasilkan kualitas gambar yang bagus,” ujar Jusak.
Ia menjelaskan, deepfake sebenarnya akan sangat bermanfaat bila digunakan dalam hal positif dan bahkan bisa membantu perkembangan industri film. “Inovasi ini bisa dimanfaatkan untuk industri film untuk adegan yang berbahaya atau mungkin aktor utama mengalami kendala,” jelasnya.
Namun bisa jadi inovasi ini menjadi masalah baru di masyarakat dengan pencemaran nama baik, kata Jusak, misalnya ada orang ingin menjebak, fitnah, atau untuk mengancam orang lain. Sehingga membuat deepfake dengan pakaian terbuka atau gambar tidak semestinya atau unsur pornografi untuk disebarkan.
Ia juga mengatakan, sayangnya untuk saat ini belum ada teknologi atau alat untuk melihat kebenaran sebuah foto atau video. Sehingga jika terdapat kasus pencemaran nama baik seseorang melalui foto atau video palsu (deepfake) masih dilakukan pemeriksaan secara manual.
“Apalagi saat ini banyak aplikasi deepfake mempermudah masyarakat untuk mengubah wajah sebuah foto atau video bahkan suara,” imbuhnya.
Dalam menangani kasus tersebut, analisis dilakukan secara manual dengan melihat seluruh badan dan perbedaannya. Hal tersebut karena biasanya deepfake hanya mengganti bagian wajah atau mulut saja.
Sebagai informasi, deepfake merupakan bagian dari artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Sesuai dengan namanya, fake berarti palsu dan deep adalah algoritma yang melakukan proses pembelajaran mendalam.
Sehingga deepfake ini dapat mengganti wajah orang lain dengan gambar atau wajahnya dari berbagai posisi atau angle.
Advertisement