Tips Sehat Nonton Drakor
Tips & Trik
oleh Yulfarida Arini
Pilihlah jawaban yang Anda anggap paling benar. Nonton drama Korea (drakor) itu sangat berbahaya karena:
a. Membuat emak-emak lupa cuci piring dan menyapu.
b. Menyebabkan sakit jiwa jenis halu.
c. Isinya cinta-cintaan melulu dan bikin lupa salat lima waktu.
d. Semua jawaban di atas benar.
Saya penggemar drakor, dan saya pernah mengalami semua hal di atas. Tapi ada tapinya. Itu semua terjadi hanya di awal-awal kenal drakor, sembilan tahun lalu. Seperti orang jatuh cinta, terasa hampa hari-hari tanpa melihat wajah oppa. Padahal anak dan suami tak kalah gantengnya.
Seiring waktu, saya pun akhirnya dapat menyesuaikan diri, mengontrol jadwal nonton drakor agar tidak mengganggu kegiatan harian. Juga mengontrol kehaluan agar tidak menyebut nama Hyun Bin-oppa saat ada yang tanya nama suami. Berikut ini hal-hal yang saya lakukan.
On-going vs Komplet
Satu judul drakor itu rata-rata 16 episode. Tiap episode sekitar satu jam. Jadi total 16 jam. Kalau nonton yang sudah tamat dan komplet, susah berhentinya. Penulis naskah drakor pandai sekali memilih ending episode yang selalu membuat penasaran untuk tahu kelanjutannya. Akibatnya sering bergadang sampai pagi. Di akhir pekan pun lebih memilih nonton drakor secara maraton ketimbang beraktivitas bersama suami dan anak. Sungguh saya pernah menjadi ibu dan istri yang durhaka…
Belakangan saya lebih suka nonton drama yang sedang tayang. Satu judul drakor itu biasanya tayang dua episode baru tiap minggu. Jadwalnya Senin-Selasa, Rabu-Kamis, Jumat-Sabtu, atau Sabtu-Minggu. Jadi satu episode per hari. Ada juga jenis drama keluarga yang tayang tiap hari, dengan jumlah episode 50 – 100 lebih. Tapi kebanyakan drama populer itu yang tayang dua kali seminggu. Enaknya nonton yang on-going kita hanya perlu menyisihkan satu jam sehari untuk menonton episode terbaru. Kecuali drama Rabu-Kamis, yang merupakan prime time drakor, bisa dua hingga tiga judul yang bagus. Saya biasanya tetap batasi maksimum tiga episode sehari.
Pilih yang Paling Populer
Setiap minggu, lebih dari 20 judul drama yang tayang. Pilih genre yang paling Anda suka, misal komedi romantis, melodrama, hukum dan kriminal, misteri/horor, atau action. Cari tahunya di mana? Manfaatkan mbah google. Ketik kata kunci “rating drakor tertinggi (bulan dan tahun)”, maka akan muncul puluhan informasi terbaru tentang drakor paling populer, baik di kalangan penonton dalam negeri, di Korea Selatan sendiri, maupun di penonton internasional. Banyak pihak yang melakukan survei penonton drakor. Jadi datanya bisa dipercaya. Kalau saya biasanya mengikuti info rating penonton internasional di situs mydramalist atau soompi. Dengan memilih paling populer, kita tidak buang-buang waktu menonton drama yang kurang bagus.
Menonton Sambil Berkegiatan
Saya paling menikmati nonton drakor sambil menyetrika pakaian. Jadwal cuci setrika saya seminggu tiga kali. Waktu setrika rata-rata satu sampai dua jam. Lumayan kan dapat satu dua episode? Pokoknya pilihlah kegiatan harian yang dapat disambi nonton drakor. Misal sambil lari di treadmill. Teman saya tukang kue. Nonton drama membuatnya tetap melek sambil mengerjakan kue-kue pesanan.
Jadikan Me-Time
Untuk menjaga kewarasan, emak-emak seperti saya butuh me-time, waktu untuk diri sendiri di antara daftar kewajiban. Me-time ini sebaiknya terjadual–boleh harian, boleh mingguan—dan diketahui oleh semua anggota keluarga. Saat me-time tiba, yang lain harap tenang, tidak merecoki dengan urusan minta dimasakkan mi instan atau dicarikan sebelah kaos kaki. Anda bisa memanfaatkan waktu itu untuk creambath ke salon, sekadar ngopi cantik, merajut, atau apa pun. Sambil nonton drakor.
Jadikan Reward
Karena sifatnya hiburan, seyogyanya menonton drama itu jadi penyeimbang terhadap kegiatan harian yang menguras tenaga dan pikiran. Sebagai seorang pekerja mandiri (self-employed), saya sering menjadikan nonton drama sebagai hadiah kecil setelah menyelesaikan satu tugas. Saya mengatur ritme kerja dengan siklus 25 menit bekerja 5 menit istirahat kecil, diulang 4 kali, diikuti istirahat besar sebelum siklus berikutnya. Sehari saya bekerja 3 siklus. Istirahat besar ini saya pakai nonton drama satu episode, kecuali jam makan dan solat. Dulu saat masih kerja kantoran, saya menonton drama saat di perjalanan pergi dan pulang kerja, masing-masing satu episode. Saat akhir pekan, saya bisa nonton tiga hingga enam episode, bergantung kegiatan lain.
Ambil yang Baik Saja
Memangnya ada yang baik dari drakor? Secara umum, dibandingkan drama serial barat yang banyak mengumbar kebebasan seks, drakor masih jauh lebih sopan. Yang jelas, orang Korea Selatan masih sangat menjunjung budaya yang tak jauh beda dengan kita. Banyak yang layak dicontoh, misalnya sikap menghargai orang yang lebih tua, baik lewat cara bicara menggunakan jondaemal alias kromo inggil, sangat membatasi sentuhan fisik, sikap tubuh ngapu rancang dan membungkuk, menyatakan permintaan maaf secara terbuka, dan sejenisnya. Yang tak layak ditiru juga ada, misalnya kebiasaan minum alkohol dan tinggal bersama sebelum menikah. Tentu kita tahu mana yang perlu ditiru dan tidak.
Masih memandang negatif drakor? Tidak apa-apa. Memang, masih banyak kegiatan lain yang lebih bermanfaat daripada nonton drakor. Namun, bukan mau menakut-nakuti, drakor itu seperti virus corona. Sudah berusaha jaga jarak, pakai masker, cuci tangan pun masih bisa tertular. Banyak penggemar drakor yang mengaku terkena “kutukan drakor”, dulu benci lalu cinta setengah mati setelah sekali nonton tanpa sengaja. Sampai-sampai ada jargon: semua akan drakor pada waktunya.
(Yulfarida Arini - mantan jurnalis, admin grup Drama Mama di facebook)
Advertisement