Tips Naikkan Omzet dari Pemilik Toko Pracangan Asal Malang
Tak dapat dipungkiri seiring zaman berlalu toko kelontong mulai tergerus dengan banyaknya toko ritel modern dan juga online. Meski demikian, semangat pantang menyerah ditunjukkan Liya Wahyuningsih, pengusaha toko kelontong asal malang yang sukses meraih omzet 10 kali lipat dari sebelumnya.
Dari Peserta dari Mentor
Liya merupakan Mitra Bukalapak, platform online-to-offline (O2O) milik Bukalapak. Dirinya merupakan mentor dalam Mentorship Program Batch 2.
Sebelumnya, Liya menjadi mentor peserta program di batch 1. Tapi kemudian dia berhasil menjadi mentor di batch 2 ini.
Program tersebut diadakan secara daring, melibatkan 40 mitra dari berbagai kota di Indonesia pada 22 Januari hingga 4 Februari 2024 lalu.
Banyak Manfaat Jadi Mitra Bukalapak
Liya merasa sejak mengikuti program tersebut banyak merasakan dampak positif terkait perkembangan usahanya, terutama ekspansi di produk virtual.
Sejak mengenal Mitra Bukalapak pada tahun 2019, bisnis warungnya semakin berkembang dengan menawarkan berbagai produk virtual dan layanan keuangan kepada pelanggan, seperti isi ulang dompet digital, pembayaran tagihan, serta kirim uang.
"Pendapatan warung saya meningkat signifikan hingga lebih dari 10 kali lipat, di mana setengah dari total pendapatan tersebut berasal dari penjualan produk virtual," ujarnya.
Warung Juga Harus Jual Barang Virtual
Baginya, pemilik warung harus bisa memanfaatkan dan memaksimalkan peluang. Selain mengandalkan grosir, Mitra Bukalapak memberikan kesempatan meraih cuan lebih besar dengan produk virtual.
"Lewat program mentorship, saya senang bisa membagikan pengalaman ini kepada pemilik warung lain, sekaligus sharing tentang pentingnya kebersihan warung, kerapian penataan, dan kreativitas dalam membuat promosi produk,” ungkap Liya.
Sementara itu, peserta terpilih dalam batch 2 ini, Aliyanti juga mengaku sangat terbantu dengan program ini untuk memperoleh pendapatan tambahan.
“Sejak awal saya tertarik mencoba produk virtual karena fiturnya yang lengkap, jadi saya bisa melayani pembelian pulsa, token dan pembayaran listrik, hingga tarik uang dari dompet digital. Kemudian, dengan adanya Program Mentorship seperti ini, saya bisa mendapatkan ilmu dan tips dari bertukar ide dengan sesama juragan untuk diterapkan di warung agar semakin cuan,” kata Aliyanti.
Sementara itu, Gitaditya Witono, AVP Brand Marketing Mitra menjelaskan, Mitra Bukalapak berkomitmen menciptakan rantai perubahan di sektor industri mikro lewat pertumbuhan warung-warung yang semakin berdaya saing.
Untuk menyebarluaskan dampak positif ini, pihaknya mendorong pemilik warung yang telah mengikuti program sebelumnya, agar menjadi mentor bagi sesama pemilik warung.
"Tugas yang diemban bukan sekadar transfer ilmu, melainkan juga menumbuhkan mentor-mentor baru, sehingga semangat mentransformasi warung bisa dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan,” jelasnya.
Ada 6 modul di Mitra Mentorship Program Batch 2 ini, antara lain terkait komunikasi pelanggan, menjual produk lebih banyak dan beragam atau crossselling, strategi berjualan produk virtual dan keuangan, serta pemasaran digital untuk memikat pelanggan.
Setiap modul dibagikan secara daring dalam satu sesi khusus. Di akhir sesi, seluruh peserta diajak untuk saling berbagi pengalaman terkait materi yang dibagikan sehingga mereka dapat saling belajar dari tantangan dan pengalaman yang dihadapi sehari-hari untuk dapat mentransformasi warungnya bersaing dengan ritel modern.
Selain sesi edukasi, peserta juga diajak untuk mengikuti kompetisi dengan misi khusus. Mereka diharapkan dapat meraih pencapaian baru bagi warung, baik secara fisik maupun nonfisik.
Hasilnya, Aliyanti dari Karawang, ditetapkan sebagai peserta terbaik karena telah berhasil mewujudkan warung menarik bagi pelanggan lewat kebersihan, kerapian, dan penggunaan banner sebagai media promosi. Di akhir program, baik mentor dan peserta terbaik menerima hadiah apresiasi yang sudah disiapkan.
Advertisement