Tips Menghadapi Anak yang Terlibat Gangster Atau Suka Tawuran
Ketika mendapati anak terlibat dengan kelompok perusuh atau gangster, ternyata orang tua tidak boleh memarahi anak atau menunjukan emosi. Seperti dengan menangis di depan anak.
Hal ini diungkapkan oleh psikolog, Dr. Mary Philia Elisabeth, S.Psi., M.Psi., Psi. "Ketika mengetahui anaknya terlibat gangster tentu orang tua merasa terpojok, disini biasanya reaksi yang ditunjukan adalah marah kepada anak.Ini bisa berakibat rusaknya hubungan antara orang tua dan anak," katanya Jumat, 9 Desember 2022.
Begitu juga dengan menangis, ujar Mary, menangis di depan anak bukanlah sebuah solusi, justru anak akan semakin sembunyi-sembunyi dalam menjalankan aksinya.
Menurut Mary sebagai seorang psikolog yang harus dilakukan orang tua ketika menghadapi anak terjerumus dalam pergaulan gangster adalah:
1. Ajak Komunikasi Secara Demokrasi.
Cara memperbaiki kembali relasi orang tua dan anak adalah komunikasi. Bukan komunikasi yang mengintrogasi anak, tetapi komunikasi yang demokrasi dan mencoba untuk mendengarkan alasan anak tersebut kenapa berprilaku demikian.
"Perbaiki cara komunikasi dengan anak. Jangan dihakimi, tapi cari tahu kenapa anak ini bisa terlibat," kata dosen Ubaya ini.
2. Ajari Anak Untuk Membangun Relasi Dengan Teman.
Dalam hal ini orang tua harus bisa mengedukasi anak untuk menentukan dan memikirkan dengan siapa dia berteman, serta bagaimana mencari seorang teman.
Mary menegaskan, dalam hal ini orang tua juga tak boleh melarang anak dengan menghardik atau membentak. "Karena dengan cara seperti itu orang tua tidak akan tahu dampak seperti apa yang diberikan oleh temannya itu," paparnya.
Jika orang tua tak sanggup melakukan hal tersebut, cobolah cari bantuan ke sekolah, guru hingga profesional. "Ke psikolog atau psikiater kalau memang dibutuhkan, karena kita tidak pernah tahu problemmya itu ada secara fisik atau psikis," sarannya.
Ia pun berpesan kepada orang tua agar bijaksana mengolah emosi di depan anak. Bila tidak ingin anaknya emosional, maka juga jangan bereaksi tersebut di depan anak. "Jadi orang tua itu sulit tidak gampang, jadi orang tua bukan hanya memproduksi anak tapi juga tumbuh kembang anak. Baik secara fisik maupun mental," imbuhnya.
Selain itu, dalam mendidik anak juga harus dilakukan pendekatan secara spiritual. "Agar anak bisa belajar mengekspresikan emosi dengan tepat, berikan model yang sesuai. Tunjukan bagaimana dia mengekspresikan emosinya,"tandasnya.