Tips Memilih Shuttlecock yang Tepat
Salam olah raga dan salam tepok bulu khusus bagi sobat penggemar olah raga bulu tangkis. Sebagaimana kita tahu, speed merupakan elemen penting yang digunakan pemain dalam memilih shuttlecock yang akan mereka gunakan dalam bermain bulu tangkis. Dan di antara mereka, sebuah pertanyaan umum seringkali diucapkan saat membeli shuttlecock, βIni speed berapa?β Lalu penjual shuttlecock menjawab, βSpeed 77 atau speed 78.β
Percakapan di atas adalah gambaran ketidaktahuan kebanyakan pemain atas makna 77 dan 78 pada shuttlecock. Apa yang kita sebut 78 atau 77 itu merupakan gambaran ukuran berat dan menggunakan satuan grain. Bahkan, ada pula pemain menganggap 77 dan 78 itu sebagai speed shuttlecock dengan satuan km/jam (speed 78 km/jam). Makin salah kaprah.
Sebuah shuttlecock harus memenuhi standar berat, yakni antara 73-85 grain. Berat shuttlecock yang digunakan itu bergantung iklim dan kondisi geografis setempat. Sebagaimana kita tahu, tekanan udara itu berbanding terbalik dengan ketinggian suatu tempat sehingga semakin tinggi tempat dari permukaan laut semakin rendah tekanan udarannya. Karena itu, dibutuhkan shuttlecock berkategori berat untuk pemakaian di daerah dataran rendah yang bertekanan udara tinggi. Sebaliknya, di dataran tinggi yang bertekanan udara rendah shuttlecock ringan lebih cocok.
Berat shuttlecock umumnya menggunakan satuan grain. Namun demikian, grain bukanlah satuan yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu kita harus mengkonversinya terlebih dahulu ke satuan gram: 1 grain = 1/7000 lb dan 1 lb = 453.592 gram.
Berikut ini adalah 5 kategori kecepatan shuttlecock berdasatkan beratnya:
Kategori | Berat | Keterangan | |
Gram | Grain | ||
1 | 4.85 | 75 | lambat, digunakan di daerah tinggi (pegunungan) |
2 | 4.92 | 76 | medium lambat, digunakan di daerah yang lebih hangat |
3 | 4.99 | 77 | medium, digunakan di daerah pesisir |
4 | 5.05 | 78 | medium cepat, daerah dingin |
5 | 5.12 | 79 | cepat, daerah dingin, di bawah permukaan laut (Belanda) |
Selain faktor berat, kecepatan (speed) shuttlecock juga ditentukan oleh ukuran diameter lingkaran bulu shuttlecock dan tingkan kemiringan tancapan bulu di kepala cock (gabus). Semakin miring posisi tancapan bulu-bulunya, maka shuttlecock akan semakin lambat terbangnya. Kemiringan tancapat bulu-bulu shuttlecock nantinya juga akan menentukan tingkat keberputaran shuttlecock (spin) saat berada di udara. Semakin miring, shutt;ecock akan semain berputar jalannya.