Tips Marketing PGN Surabaya agar Pelanggan Jargas Tak Menunggak
Pria ramah ini namanya Sumarto. Dia menjabat sebagai sales marketing untuk program Jargas PGN. Banyak pengalaman suka dan duka selama menjadi sales untuk program Jargas PGN.
Sukanya, dia menjadi banyak mempunyai teman. Pasalnya, pria ini sangat rajin menyambangi para pelanggan Jargas. Tak hanya menyambangi untuk sekedar bersilaturahmi, tapi juga mendengarkan keluhan dan permasalahan yang dihadapi pelanggan selama menggunakan Jargas.
Salah satu masalah yang sering ia hadapai adalah berkaitan dengan pembayaran tagihan yang menunggak. Sumarto bercerita, suatu saat dia harus menghadapi pelanggan yang susah untuk dinegosiasi. Pelanggan ini sudah sembilan bulan tak membayar tagihan Jargas. Padahal Jargas di rumah pelanggan ini, juga digunakan untuk usaha café.
“Sampai empat kali saya mendatangi rumah pelanggan itu mempersuasi agar membayar. Tapi dia ngotot tak mau bayar,” kata Sumarto.
Pelanggan ini bahkan sampai mengancam, jika akan memutus Jargas di rumahnya akan dilaporkan Gubernur yang kala itu masih dijabat oleh Soekarwo. Pelanggan ini pun sempat menunjukkan foot-fotonya bersama dengan Gubernur Jawa Timur, yang kala itu dijabat Soekarwo. Digertak semacam ini, Sumarto tetap merendah. Dia tak mau emosinya jadi naik.
Sampai pada akhirnya, keputusan tegas pun harus diambil. “Terpaksa, saya memutus aliran Jargasnya. Karena sembilan menunggak dan dia tetap tak mau bayar,” ujar Sumarto.
Pengalaman hampir sama juga ia ceritakan. Kata dia, suatu saat ada pelanggan yang menunggak tagihan Jargas berbulan-bulan. Setelah didatangi, pelanggan ini menolak membayar. Alasannya aliran Jargas di rumahnya bocor sehingga tagihannya pun menjadi membengkak.
Penolakan untuk membayar Jargas pun, tak hanya disampaikan secara langsung. Tapi pelanggan ini juga minta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) abal-abal untuk mendampinginya.
Menghadapai tantangan tersebut, Sumarto tetap tak gentar. Dengan sabar, dia mengedukasi pelanggan jika tagihannya harus dibayar. Dia pun menawarkan win-win solution. Namun ditolak.
Hingga akhirnya, suatu hari dia menerima kabar dari pelanggan, jika tagihannya sudah dibayar lunas.
“Sabar menghadapi pelanggan itu perlu. Tapi bukan berarti tak bisa tegas,” ujar Sumarto.
Advertisement