Tips Hadapi Banjir Saat Berkendara
Akhir pekan ini merupakan long weekend bagi warga. Namun sayang, cuaca masih kurang bersahabat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih tetap mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya, terhadap dampak perubahan cuaca. Terutama seiring menggeliatnya siklon tropis Dahlia.
Ancaman hujan deras, banjir dan tanah longsor masih tetap ancaman. Namun, bagi Anda yang tetap ngebet plesiran, tak ada salahnya juga. Asalkan tetap waspada. Sebagai bekal untuk menghadapi ancaman banjir, berikut kami sajikan tips menghadapi banjir saat berkendara. Tips ini yang kami himpun dari National Traffic Management Center (NTMC) Polri.
Pinggirkan kendaraan, jangan paksa melewati area banjir kecuali benar-benar mengetahui kondisi ketinggian banjir tersebut.
Segera putar balik dan cari rute lainnya.
Bila tidak ada rute lain cari tempat yang lebih tinggi dan tunggu banjir hingga surut.
Pastikan tidak melewati kedalaman air yang lebih dalam dari knalpot atau saringan udara kendaraan Anda. Gunakan gigi 1 (manual) atau posisi L (automatic) dan jaga kecepatan perlahan (stabil) kendaraan Anda saat melewati banjir. Jaga putaran mesin Anda (jika perlu dengan memainkan kopling) untuk menghindari air masuk dari knalpot.
Jika air melebihi kedalaman tersebut sebaiknya jangan dilewati karena akan mengakibatkan air dapat naik ke lubang hisap udara (intake) pada kendaraan. Ini dapat mengakibatkan kerusakan lebih banyak dan Anda akan terjebak di dalamnya.
Jika hal terburuk terjadi dan kendaraan Anda mati, biarkan kap mesin tertutup untuk menghindari air masuk lebih lanjut, segeralah keluar dan kunci kendaraan Anda. Lalu cari tempat yang kering untuk berteduh.
Berikut adalah tips yang dapat digunakan sebagai pertolongan pertama bila kendaraan Anda terkena banjir:
Segera lepaskan kabel negatif dan positif battery. Hal ini bertujuan untuk menghindari hubungan arus pendek (korsleting) dari arus yang dapat merusak komponen elektrik di dalamnya.
Jika memungkinkan untuk memindahkan kendaraan lakukan dengan cara mendorong, jangan coba-coba untuk menghidupkan mesin karena dapat menyebabkan adanya korsleting dan air banjir akan terhisap masuk ke dalam mesin.
Segera non aktifkan rem parkir lalu, gunakan batu atau masukkan transmisi ke gigi 1 (manual) atau posisi P (automatic) untuk menghindari kanvas rem melekat. Terutama pada mobil yang masih menggunakan rem tromol.
Periksa semua oli atau minyak, baik itu mesin, transmisi dan lainnya. Kemungkinan oli atau minyak tersebut sudah tercampur air. Jadi sebaiknya kuras semua oli atau minyak tersebut. Ganti dengan yang baru.
Jika kendaraan Anda masih memungkinkan untuk dikendarai segera dibawa ke bengkel atau dealer terdekat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Karena kendaraan yang sudah menggunakan Electronic Control Unit (ECU) sangat sensitif dan kemungkinan mengalami kerusakan akibat telah terendam banjir. Mobil dengan ECU biasanya tedapat pada mobil dengan sistem injeksi.
Berikut adalah tips yang dapat digunakan pasca banjir:
Jika memungkinkan, Anda dapat memarkir kendaraan anda dilokasi dengan permukaan yang miring. Hal ini akan memungkinkan air yang berada di dalam kendaraan menumpuk di satu area sehingga dapat lebih mudah untuk membuangnya.
Keluarkan semua air dari dalam kendaraan sehingga dapat memulai proses pembersihannya. Untuk air yang sudah menyerap ke bagian karpet/kain Anda dapat menggunakan handuk dan serbet untuk mengilangkan kelembabannya.
Buka semua pintu dan jendela dan biarkan mobil untuk kering sehingga dapat menghilangkan bau yang menetap karena kejadian banjir tersebut walaupun tidak dapat menghilangkan sepenuhnya.
Periksa semua fungsi-fungsi dari kendaraan apakah ada masalah atau tidak ketika dikendarai seperti sistem drivetrain, kelistrikan, bahan bakar, suspensi dan perhatikan juga untuk interior kendaraan.
Periksa semua oli ataupun minyak, baik itu mesin, transmisi, gardan dan sistem rem karena kemungkinan oli atau minyak tersebut sudah tercampur air. Jadi sebaiknya kuras semua oli atau minyak tersebut dengan yang baru.
Hubungi bengkel terdekat untuk pemeriksaan lanjutan karena kemungkinan mengalami kerusakan yang lebih. (amr)