Tips Gowes di Turunan
Kenikmatan gowes itu ada macam-macam. Ada cyclist yang suka gowes rute flat (datar) tapi kebut-kebutan. Ada cyclist yang suka rute menanjak karena bisa dapat hawa sejuk khas pegunungan dan pemandangan indah.
Nah, untuk cyclist yang menyukai gowes menanjak, harus memperhatikan juga saat gowes turunan. Tidak sulit, tapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar turunan pun tidak ngeri dan selamat.
Jangan tekan kedua rem depan belakang bersamaan terus menerus. Terutama pengguna wheelset rim brake. Sebaiknya tekan rem depan tiga detik lantas lepaskan dan gantian dengan tekan rem belakang tiga detik. Begitu terus. Tujuannya agar memberi waktu wheelset untuk pendinginan dan permukaan brake line tidak rusak “mulet” karena kepanasan.
Tekan rem belakang duluan baru rem depan.
Pegang rem di dropbar. Karena dengan memegang tuas rem di dropbar membuat pengereman lebih pakem dan lebih mantap. Dan mengurangi resiko tangan meleset terlepas dari handlebar apabila pegangan di hood shifter. Selain itu, memegang dropbar juga lebih membebani roda depan agar supaya lebih stabil
Apabila turunan dan belok ke kiri maka kaki kiri harus naik dan kaki kanan harus lurus ke bawah. Begitu pula sebaliknya. Tujuannya agar kaki crank tidak menghantam jalan raya saat belok. Karena ini sangat bahaya bisa menyebabkan kecelakaan.
Fokus mata pandangan jauh ke depan di exit tikungan. Agar bisa cepat bermanuver apabila terjadi sesuatu di depan.
Posisikan duduk semundur mungkin dari sadel. Tujuannya adalah memberi beban roda belakang dan menambah stabilitas.
Jangan mengerem pada saat di tikungan. Gunakan rem sebelum tikungan. Ukur kecepatan yang kira-kira cocok dengan kemampuan kita dan pada saat di tikungan itu biarkan sepeda meluncur tanpa mengubah kecepatan lagi. Menggunakan rem pada saat berbelok sangat bahaya. Gaya dorong sepeda tidak sejajar dengan arah jalan. Membuat kontrol sepeda berubah dan rawan selip.