Tips Cepat Sembuh Terpapar Covid-19 Gejala Ringan, Isoman 10 Hari
Kasus Covid-19 varian omicron terus melonjak di Indonesia, termasuk di Surabaya. Berdasarkan data, kasus positif mencapai 4.590 per Rabu, 16 Februari 2022. Bagi masyarakat yang terpapar dengan gejala ringan atau tanpa gejala, dianjurkan menjalani isolasi mandiri (isoman) selama 10 hari.
Dokter Alfian Nur Rosyid Sp P(K) FAPSR FCCP menyebut aturan isoman itu sudah disampaikan oleh kementerian kesehatan Indonesia.
"Jika kondisi tanpa gejala atau mengalami gejala ringan, anjuran dari Kementerian Kesehatan 10 hari isomannya," kata dokter spesialis paru RS Universitas Airlangga (Unair) ini.
Dokter Alfian menyarankan, selama isoman diusahakan kamar dan kamar mandi harus sendiri dan terpisah dari keluarga lainnya. Kalau memungkinkan pisah dengan keluarga sementara waktu.
"Kalau tidak memungkinkan ya di kamar terpisah, ventilasi terbuka agar udara bisa masuk. Konsumsi multivitamin, vitamin C, D, E ada Zink, B kompleks," jelasnya.
Dokter Alfian menyampaikan, kesembuhan varian omicron memang lebih cepat dibandingkan varian delta. Gejala omicron akan cepat membaik dalam kurun waktu tiga sampai lima hari.
Tingkat kesembuhan yang tinggi ini disebabkan oleh banyak faktor. Menurut dokter Alfian, virulensinya kurang pantas dibandingkan varian sebelumnya (dari delta ke omicron). Selain itu, warga banyak yang sudah melakukan vaksinasi sehingga tubuh lebih kebal dalam melawan virus.
"Saat ini kondisi berat pada pasien omicron juga jarang ditemui, kecuali mereka yang memiliki komorbid yang memperberat. Gejalanya juga tidak seberat varian delta yang sampai sesak nafas," ungkapnya.
"Paling berat gejalanya, salah satunya nyeri telan, tidak enak makan, lemes, badan capek, capek semua, sakit kepala, vertigo. Mirip dengan influenza tapi lebih berat, influenza ringan," imbuhnya.
Meski demikian, dokter Alfian berpesan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi prokes. Terlebih saat ini PPKM di Surabaya naik menjadi Level 3.
Tak lupa ia terus mengingatkan, masyarakat untuk vaksin dosis 1, 2, dan booster guna meningkatkan kekebalan tubuh. Terlebih booster, karena bisa membantu meringankan gejala.
"Membantu sekali vaksin booster dilakukan 6 bulan dari vaksin dosis 2. Harapannya supaya kekebalan tubuhnya ditambah lagi," tutupnya.
Advertisement