Tips Agar Penyemprotan Disinfektan Efektif Bunuh Covid-19
Penyemprotan untuk melawan virus covid-19 marak dilakukan di berbagai tempat di Jawa Timur. Ada penyemprotan yang menggunakan drone, hingga alat semprot pada umumnya. Lantas seberapa efektifkah penyemprotan disinfektan itu?
Berry Juliandi akademisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menyebut efektifitas penyemprotan bergantung dengan bahan disinfektan serta cara yang digunakan. Menurutnya, penyemprotan yang paling efektif adalah jika dilakukan di dalam ruangan dan dengan metode yang benar. Sebab, virus yang ada di luar ruangan lebih mudah mati akibat sinar UV matajari dan sirkulasi udara yang lancar.
“Cukup tempat yang tak terkena matahari langsung dan sirkulasinya tertutup. Virus bisa mati akibat sinar, temperatur atau kelembaban yang berubah,” katanya dikonfirmasi via Whatsapp, pada Kamis 26 Maret 2020.
Sehingga, menurutnya penyemprotan di jalan raya dan perkampungan tidak terlalu efektif dalam mengurangi virus. Selain terpapar sinar matahari langsung dan berada di lingkungan dengan sirkulasi udara yang lancar, partikel debu juga mengurangi efektifitas penyemprotan. “Iya sebenarnya kurang efektif. Karena masih ada partikel debu atau yang lain menempel,” lanjutnya.
Selain itu, penyemprotan dengan menggunakan bahan alkohol akan lebih efektif bila tidak disemprotkan dalam bentuk fogging atau pengasapan. Sebab bahan alkohol akan menguap jika penyemprotan dilakukan dalam bentuk asap. “Cara penyemprotan akan menentukan apakah bahan mampu bekerja sesuai dengan tujuan aslinya,” katanya.
Sejumlah larutan yang bisa digunakan sebagai bahan disinfektan antara lain cairan pemutih, karbol, pembersih lantai, larutan alkohol 70 persen, dan hydrogen peroxide yang dilarutkan dengan air dalam takaran tertentu.