Stok Darah Menipis, PMI Surabaya Butuh Donor Warga
Di tengah hingar bingar Pilwali Surabaya 2020, ternyata ada satu hal yang mengiris hati. Hari ini, Kamis 5 November 2020, stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya menipis. Padahal darah adalah salah satu kebutuhan utama dalam bidang kesehatan, hal yang dibahas dalam Debat Cawali 2020 semalam.
Kepala Bagian Pelayanan PMI Kota Surabaya, dr. Martono membenarkan bahwa stok darah saat ini menipis dan jauh dari persediaan normal pada hari-hari biasa. Maka dari itu, ia meminta masyarakat untuk datang mendonorkan darahnya, demi menjaga ketersediaan sekaligus demi kemanusiaan.
“Di masa pandemi dalam sehari biasanya kami peroleh sekitar 400 kantong darah. Namun untuk hari ini, menurut catatan kami hanya ada kurang dari 100 kantong saja untuk total keseluruhan stok darah. Ini sangat minim, dan butuh segera ditambah. Kami ingin masyarakat bisa mendonorkan darahnya,” kata dr. Martono.
Dari catatan yang ada, stok darah di PMI Surabaya tercatat hanya 73 kantong. Jumlah itu itu total dari seluruh golongan darah yang ada di PMI. Padahal catatan tersebut adalah catatan di pagi hari pukul 07.30 WIB.
"Bisa jadi, saat ini semakin menipis jumlah persediaan kantong darah kami,” katanya.
Demikian halnya dengan ketersediaan plasma konvalesen, saat ini di PMI hanya tersedia 14 kantong. Bagi dr. Martono, jumlah itu sangat jauh di bawah kebutuhan normal sehari-hari.
“Kami tetap butuhkan donor sesegera mungkin. Alasannya ya satu hal, karena stok persediaan darah untuk seluruh golongan darah sedang menipis. Sangat menipis. Kami ingin masyarakat peduli,” katanya.
dr. Martono mengatakan, warga tak perlu takut untuk mendonorkan darah meski di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum usai. Sebab, donor darah di PMI tetap aman dan sehat.
“Selain memang pendonor wajib mengikuti pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu, kami juga telah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Jadi tidak perlu ragu dan khawatir,” pungkasnya.