Tinjau Lokasi Longsor Nganjuk, Gus Ipul Sambangi Rumah Korban
Nganjuk: Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meninjau lokasi kejadian tanah longsor di Desa Kepel, Kec Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Senin (10/4) malam. Ia juga mengunjungi keluarga korban tanah longsor.
Hingga kini, Paidi (55), salah satu korban longsor belum ditemukan oleh tim SAR sehingga masih dinyatakan hilang. Do'a bersama dan tahlil yang dipimpin oleh Gus Ipul berlangsung di kediaman korban.
"Bagaimanapun keadaan korban, semoga diberi yang terbaik. Doa dan tahlil untuk seluruh korban semoga dikabulkan," ucapnya.
Sarinah (32), istri korban, saat kejadian berada bersama korban. Ia menyaksikan Paidi tertimbun material longsor dan tak dapat menolong karena gerakan tanah yang begitu cepat dan besar.
Selain mengunjungi kediaman Paidi, Gus Ipul juga mengunjungi kediaman korban tanah longsor lainnya yaitu, Doni (23) dan adik kandungnya Bayu (14), kemudian Kodri (15) dan Dwi (17).
Sejumlah 70 keluarga yang terdampak bencana tanah longsor di Desa Kepel, Kabupaten Nganjuk, Minggu (9/4), sudah diungsikan ke tempat aman.
Dapur umum dan tenda darurat pelayanan medis sudah dibangun untuk membantu para pengungsi.
"Alat berat juga sedang dalam perjalanan," tutur Gus Ipul.
Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Dolopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, di areal Gunung Wilis dengan ketinggian sekitar 10 meter.
Longsor terjadi dengan luas sekitar 3 hektare, sedangkan secara keseluruhan yang rawan ada sekitar 7 hektare.
Komandan Kodim 0810, Letkol Arhanut Sri Rusyono yang menjadi komandan tanggap darurat bencana ini menjelaskan kronologinya. Dimulai dari keadaan dua dusun, yakni Dusun Njati, Desa Blongko dipisahkan jurang dengan Dusun Dlopo, Desa Kepel.
Di kedua sisi jurang terjadi longsor. Bila dilihat dari skema yang ditunjukkan, sebagian besar berasal dari jurang sisi Dusun Dlopo, Desa Kepel.
Timbunan materiil longsor menimpa aliran sungai. Karena itu, lanjut Letkol Sri Rusyono, mengkhawatirkan dengan ini menimbulkan banjir bandang yang mengenai desa-desa sekitarnya.
"Materi longsor kedalamannya mencapai 30-50 meter," katanya.
Alat berat telah dikerahkan. Hari ini, lanjutnya, telah datang 5-6 alat berat. Ia menambahkan, masalah yang dihadapi sebelumnya dari mana alat berat akan masuk. Bila dari lokasi posko penampungan yang berada di Dusun Sumber Bendo, meski aksesnya memungkinkan, namun mendekati lokasi longsor medannya curam. Sehingga, diambil inisiatif melalui jalur lain. (frd)